Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ISIS Dalang Dibalik Aksi Penusukan Perwira Garda Nasional Tunisia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 08 September 2020, 08:39 WIB
ISIS Dalang Dibalik Aksi Penusukan Perwira Garda Nasional Tunisia
Polisi forensik Tunisia menyelidiki lokasi serangan mematikan terhadap patroli petugas Garda Nasional di Sousse, selatan ibu kota Tunisia/Net
rmol news logo Kelompok Negara Islam, IS, pada Senin (7/9) mengaku bertanggung jawab atas serangan pisau di Tunisia yang menewaskan seorang perwira Garda Nasional dan melukai satu orang lainnya pada Minggu (6/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu disampaikan oleh kelompok ISIS lewat pernyataan yang diposting oleh situs propagandanya Amaq di layanan pesan Telegram. Mereka mengatakan bahwa 'pejuangnya' adalah pelaku penusukan yang terjadi di kota pesisir Tunisia Sousse, pada Minggu (6/9).

Klaim itu muncul ketika pihak berwenang Tunisia mengatakan mereka menangkap tujuh orang yang diduga terkait dengan serangan mematikan hari Minggu di sebuah distrik turis di Sousse tersebut.

Juru bicara penjaga nasional Housameddine Jbabli pada hari Senin (7/9) mengatakan kepada Radio Shems bahwa tujuh tersangka ditahan oleh otoritas anti-terorisme, seperti dikutip dari AFP, Senin (7/9).

Sebelumnya pada hari Minggu, pasukan Tunisia menembak mati tiga tersangka penyerang. Di antara tujuh yang ditahan adalah istri dari salah satu penyerang yang tewas dan dua saudara laki-laki lainnya. Jbabli mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa para penyerang telah mengembangkan hubungan online dengan jaringan asing untuk mencari tahu cara membuat bahan peledak.

Sousse adalah situs serangan ekstremis paling mematikan di Tunisia pada tahun 2015, ketika sebuah pembantaian terjadi dan menewaskan 38 orang yang kebanyakan dari mereka adalah turis Inggris. Serangan itu merupakan pukulan berat bagi sektor pariwisata Tunisia, yang menjadi pilar ekonomi negara Afrika Utara itu.

Sejak revolusi rakyat tahun 2011, Tunisia telah dilanda serangkaian serangan jihadis yang telah menewaskan puluhan personel keamanan, warga sipil, dan turis asing.

Serangan bunuh diri terhadap pasukan keamanan yang melindungi kedutaan AS di Tunis menewaskan seorang petugas polisi Tunisia dan menyebabkan beberapa lainnya luka-luka pada bulan Maret lalu.

Juga, tiga serangan besar mematikan yang diklaim oleh kelompok ISIS mengguncang negara itu pada 2015.

Serangan di museum Ibu Kota Bardo pada Maret menewaskan 21 turis asing dan seorang penjaga keamanan. Itu diikuti tiga bulan kemudian dengan penembakan acak di Sousse, yang menewaskan 38 turis.

Kemudian pada November 2015, ledakan bom di sebuah bus di pusat kota Tunis menewaskan 12 pengawal presiden.

Meskipun situasi sudah sedikit kondusif sejak saat itu, Tunisia tetap berada dalam keadaan darurat. Serangan terhadap pasukan keamanan terus berlanjut, terutama di daerah terpencil di sepanjang perbatasan dengan Aljazair. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA