Kolesnikova diduga diculik oleh pria berbaju hitam misterius dengan topeng di ibukota Minsk pada Senin pagi (7/9). Beberapa saksi mata menyebut, pria itu mendorong sang pemimpin aksi protes di Belarusia tersebut ke dalam sebuah minibus.
Dilaporkan oleh
Reuters, menurut pejabat layanan penjaga perbatasan Belarusia, minibus tersebut melewati kontrol perbatasan di perbatasan Belarusia-Ukraina.
Setelah Kolesnikova diculik, dua politisi oposisi Belarusia lainnya diketahui menghilang. Mereka adalah Anton Rodnenkov dan Ivan Kravtsov yang merupakan pejabat Dewan Koordinasi.
Kolesnikova adalah anggota Dewan Koordinasi yang dibentuk oposisi untuk memastikan transfer kekuasaan.
Pemerintah sendiri sudah meluncurkan kasus kriminal terhadap para pemimpin oposisi dengan menuding pembentukan Dewan Keamanan telah merusak keamanan nasional.
Kolesnikova merupakan tiga wanita yang bergabung melawan Presiden Alexander Lukashenko, bersama dengan Veronika Tsepkalo dan calon presiden, Svetlana Tikhanovskaya.
Sejauh ini, Tsepkalo berada di Ukraina dan Tikhanovskaya berada di Lithuania untuk berlindung.
Belum diketahui kemungkinan Kolesnikova ke Ukraina untuk bertemu dengan para sekutunya.
Menanggapi menghilangnya Kolesnikova, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengaku khawatir. Ia juga meminta pemerintahan Lukashenko untuk membuat operasi pengembalian Kolesnikova dengan selamat.
Sebelum insiden penculikan Kolesnikova, Belarusia pada Minggu (6/9) tengah menghadapi situasi yang tidak terkendali.
Polisi mulai melakukan penangkapan demonstran di Minsk. Sementara video-video yang tersebar menunjukkan, pria berpakaian preman memukuli pengunjuk rasa dengan tongkat.
Sejauh ini, setidaknya sudah ada 633 orang yang ditangkap karena aksi protes di seluruh negeri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: