Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengadilan Ekuador Pupuskan Niat Pencalonan Mantan Presiden Rafael Correa Di Pilpres 2021

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 08 September 2020, 15:12 WIB
Pengadilan Ekuador Pupuskan Niat Pencalonan Mantan Presiden Rafael Correa Di Pilpres 2021
Mantan Presiden Rafael Correa/Net
rmol news logo Pengadilan Ekuador telah menguatkan hukuman penjara selama delapan tahun terhadap mantan Presiden Rafael Correa karena melanggar undang-undang keuangan kampanye.

Secara otomatis, dengan putusan hukuman itu berarti telah menghalangi niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan 2021 mendatang.

Sebulan sebelumnya, Correa yang berkuasa selama satu dekade hingga 2017 dan saat ini tinggal di Belgia, mengumumkan pencalonannya sebagai wakil presiden sebagai bagian dari koalisi untuk menantang Presiden Lenin Moreno, anak didik Correa yang kemudian berselisih dengannya.

Dia telah mengajukan banding, yang terakhir diizinkan oleh hukum Ekuador , di hadapan Pengadilan Nasional untuk membatalkan putusan yang menjatuhkan hukuman penjara dan mencabut hak kewarganegaraannya.

Panel tiga hakim itu membantah permintaan Correa, 15 pejabat lain dari pemerintahannya, dan pengusaha yang terkait dengan kasus tersebut.

"Hukuman itu telah diratifikasi di semua bagiannya, membutuhkan kepatuhan dengan hukuman yang dijatuhkan dalam sidang banding, yang delapan tahun penjara dan reparasi komprehensif kepada negara sebesar 14,7 juta, dolar AS" tulis kantor kejaksaan Ekuador melalui Twitter, seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/9).

Sementara itu Correa, mantan pemimpin yabg kini berusia 57 tahun itu membantah tuduhan mendanai kampanye dengan suap antara 2012 dan 2016 dan menyebut kasus itu sebagai contoh penganiayaan politik oleh Moreno, yang terpilih pada 2017.

"Dalam waktu singkat mereka membuat hukuman terakhir untuk mendiskualifikasi saya sebagai kandidat," tulis Correa di Twitter. "Ingat: satu-satunya hal yang mereka tuduhkan kepada kita adalah menang."

Mantan presiden itu juga memiliki surat perintah penangkapan yang tertunda atas dugaan penculikan lawan politik.

Menurut rancana, warga Ekuador akan pergi ke tempat pemungutan suara pada 7 Februari 2021, untuk memilih presiden dan wakil presiden serta 137 anggota majelis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA