Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peneliti Sebut Polusi Udara Sebabkan 400 Ribu Kematian Di Benua Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 09 September 2020, 09:13 WIB
Peneliti Sebut Polusi Udara Sebabkan 400 Ribu Kematian Di Benua Eropa
Patung-patung dipakaikan masker, sindiran dari para demonstran pecinta lingkungan terhadap polusi udara yang kian meresahkan/Net
rmol news logo European Environment Agency (EEA) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polusi udara tetap menjadi ancaman lingkungan kesehatan masyarakat Eropa, dengan lebih dari 400 ribu kematian dini didorong oleh faktor tersebut.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Masih menurut penilaian terhadap kesehatan dan lingkungan yang dilakukan oleh badan tersebut, polusi suara menempati urutan kedua dan berkontribusi pada 12 ribu kematian dini, diikuti oleh dampak perubahan iklim, terutama gelombang panas.

"Lingkungan berkualitas rendah menyumbang 13 persen atau satu dari delapan kematian," kata laporan itu, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (8/9).

Beban polusi dan perubahan iklim memiliki keadaan yang bervariasi di seluruh Eropa, dengan perbedaan nyata antara negara-negara di timur dan barat Eropa.

“Ada hubungan yang jelas antara keadaan lingkungan dan kesehatan penduduk kita,” kata Virginijus Sinkevicius, Komisaris Eropa untuk Lingkungan, Laut, dan Perikanan.

"Setiap orang harus memahami bahwa dengan menjaga planet kita, kita tidak hanya menyelamatkan ekosistem, tetapi juga kehidupan, terutama yang paling rentan," lanjutnya.

Fraksi kematian nasional tertinggi, yaitu 27 persen disebabkan oleh lingkungan di Bosnia dan Herzegovina, dan terendah di Islandia dan Norwegia sebesar 9 persen.

EAA mengatakan, polusi udara dan suara, dampak perubahan iklim seperti gelombang panas dan paparan bahan kimia berbahaya menyebabkan kesehatan yang buruk di Eropa.

"Sementara kami melihat perbaikan lingkungan di Eropa dan fokus yang jelas dalam Kesepakatan Hijau pada masa depan yang berkelanjutan, laporan tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang kuat diperlukan untuk melindungi yang paling rentan dalam masyarakat kita," kata Hans Bruyninck, direktur eksekutif EEA.

EEA juga mengatakan bahwa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga Eropa lebih penting dari sebelumnya, dengan perhatian saat ini difokuskan pada penanganan pandemi virus corona.

"Pandemik memberikan contoh nyata dari hubungan kompleks antara lingkungan, sistem sosial, dan kesehatan kita," kata Bruyninck.

Ia menambahkan, kemiskinan seringkali berbarengan dengan hidup dalam kondisi lingkungan yang buruk dan kesehatan yang buruk.

"Hubungan ini perlu ditangani sebagai bagian dari pendekatan terintegrasi menuju Eropa yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata laporan itu.

Dia mengatakan Uni Eropa mengabdikan diri untuk mendapatkan Eropa yang tangguh dan lebih sehat bagi warga Eropa dan sekitarnya melalui Strategi Keanekaragaman Hayati baru, Rencana Tindakan Ekonomi Sirkuler, dan inisiatif lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA