Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Manfaatkan Momentum Alexei Navalny, Polandia Desak Jerman Hentikan Proyek Nord Stream 2

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 09 September 2020, 16:38 WIB
Manfaatkan Momentum Alexei Navalny, Polandia Desak Jerman Hentikan Proyek Nord Stream 2
Perdana Menteri Polandia, Materusz Morawiecki/Net
rmol news logo Momentum kasus yang menimpa oposisi Rusia, Alexei Navalny dimanfaatkan oleh Polandia. Perdana Menteri Materusz Morawiecki mendesak Jerman untuk menghentikan pembangunan pipa gas Nord Stream 2. Bukan karena Navalny, melainkan Warsawa melihat proyek tersebut sebagai ancaman.

Morawiecki kepada radio publik Polandia pada Rabu (9/9) mengatakan, Nord Stream 2 digunakan untuk membangun kekuatan militer demi mengintimidasi negara lain.

"Reaksi ini harus mengarah, pertama-tama, pada penghentian pekerjaan di Nord Stream 2, yang memperkuat kekuatan Rusia, membantu Presiden (Vladimir) Putin untuk membangun kekuatan militer, membantu mengintimidasi negara lain," ujarnya seperti dikutip Reuters.

"Kami memiliki Jerman di perbatasan barat kami yang tanpanya proyek ini tidak masuk akal. Saya meminta mereka untuk melihat apa yang terjadi di Belarusia, apa yang terjadi di Ukraina, seberapa besar risiko yang akan ditimbulkan oleh penyelesaian proyek ini di Ukraina," sambungnya.

Sebelumnya, Jerman sendiri tengah berkonsultasi dengan negara-negara Uni Eropa dan NATO terkait dengan tindakan untuk merespons Rusia dalam hal kasus dugaan diracunnya oposisi Navalny.

Jerman mengungkap, pihaknya akan memberikan respons jika Rusia tidak memberikan klarifikasi terkait dugaan diracunnya Navalny dengan agen saraf Novichok yang ditemukan oleh dokter di Berlin.

Sejauh ini, Kremlin mengaku belum mendapatkan bukti bahwa Navalny diracun.

Sementara itu, Polandia adalah pengimpor gas dari Rusia. Warsawa telah lama menentang Nord Stream 2, dengan alasan akan memperkuat posisi dominan Rusia di pasar gas di kawasan itu.

Pipa tersebut akan menggandakan kapasitas Nord Stream 1 yang ada dan akan membantu Rusia melewati Ukraina, jalur utama gas Rusia. Moskow dan Kiev berselisih sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA