Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Serukan Uni Eropa Terima Para Migran, Jerman Siap Tampung Korban Kebakaran Yunani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 10 September 2020, 08:25 WIB
Serukan Uni Eropa Terima Para Migran, Jerman Siap Tampung Korban Kebakaran Yunani
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas/Net
rmol news logo Perdana Menteri Negara Bagian Rhine, Westphalia Utara, Armin Laschet mengumumkan bahwa negara bagian terpadat di Jerman itu akan menampung hingga seribu migran yang mengungsi pasca kebakaran melanda kamp pengungsi di Pulau Lesbos, Yunani, Rabu (9/9).

Laschet mengaku ikut merasakan apa yang diderita lara migran yang kehilangan tempat tinggal mereka akibat kebakaran tersebut.

"Gambar-gambar dari Moria mengganggu. Orang-orang yang lari dari api telah kehilangan segalanya, bahkan atap di atas kepala mereka," kata Laschet dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari DW, Rabu (9/9).

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga menyerukan negara-negara Uni Eropa lainnya untuk menerima migran.

"Apa yang terjadi di Moria adalah bencana kemanusiaan," tulisnya di Twitter.

"Dengan Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa, kami perlu menjelaskan secepat mungkin bagaimana kami dapat mendukung Yunani. Ini juga melibatkan negara-negara lain yang bersedia menerima migran di Uni Eropa," lanjutnya.

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer juga secara resmi menawarkan bantuan kepada Yunani dalam menangani krisis tersebut, tetapi tidak merinci apakah Jerman bersedia menerima lebih banyak pengungsi atau tidak. Sebaliknya, dia menawarkan tenda, obat-obatan, dan semua yang mereka butuhkan saat ini.

Lebih dari 12.000 migran mengungsi pada Rabu (9/9) pagi waktu setempat ketika api menyebar ke seluruh kamp, ​​salah satu yang terbesar di Yunani. Hingga kini lenyebab kebakaran belum diketahui.

Mantan Komisaris Uni Eropa untuk Migrasi dan Dalam Negeri, Dimitris Avramopoulos, mengatakan kepada DW bahwa situasi di Moria mengerikan.

"Ini masalah Eropa. Dan Uni Eropa harus mendukung Yunani dan ini adalah jaminan yang diberikan hari ini oleh komisaris Eropa yang kompeten," katanya.

Dia juga mengakui bahwa situasi di kamp, ​​yang digambarkan sebagai terlalu padat, buruk, tetapi menunjukkan kurangnya keterlibatan orang Eropa di kamp-kamp pengungsi.

"Tidak mudah menangani situasi yang rumit ini. Pihak berwenang Yunani telah memberikan apa pun yang mereka bisa untuk orang-orang yang putus asa ini. Tetapi benar untuk mengatakan bahwa sejumlah migran terjebak dan hotspot kewalahan oleh sejumlah besar pendatang baru," kata Avramopoulos.

Sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia sekaligus mantan kepala upaya kemanusiaan dan bantuan PBB Jan Egeland, mengatakan dia berharap kebakaran pada akhirnya akan membuat para pemimpin Uni Eropa mengambil tindakan untuk membantu orang-orang yang tinggal di kamp.

"Ini bom waktu, sekarang meledak dan mudah-mudahan ini adalah peringatan yang dibutuhkan oleh para pemimpin di ibu kota Eropa. Orang-orang Moria seharusnya ditempatkan kembali bertahun-tahun yang lalu," katanya.

"Ingat ketika bank terancam beberapa tahun lalu, ada pertemuan setiap minggu untuk menyelamatkan bank. Ayo kita rapat sekarang untuk menyelamatkan nyawa manusia," tambahnya.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menulis di Twitter bahwa dia sangat sedih dengan berita kebakaran itu.

"Saya sangat sedih dengan kejadian tadi malam di kamp pengungsi Moria di Yunani. Saya telah meminta VP @MargSchinas untuk pergi ke Yunani secepatnya. Kami siap untuk mendukung, bersama dengan Negara Anggota. Prioritas kami adalah keselamatan mereka yang ditinggalkan tanpa perlindungan," tulisnya.

Komisioner Urusan Dalam Negeri UE Ylva Johansson membenarkan bahwa blok itu akan membiayai pemindahan segera dan akomodasi di daratan dari 400 remaja dan anak-anak yang tinggal tanpa pendamping di kamp itu.

PBB memperkirakan ada sekitar 4.000 anak di antara mereka yang mengungsi akibat kobaran api.

"Kami telah diberitahu tentang laporan ketegangan antara orang-orang di desa tetangga dan pencari suaka yang berusaha mencapai kota Mytilene," kata badan pengungsi PBB dalam sebuah pernyataan.

Para migran ditahan di jalan raya dekat kamp oleh pasukan keamanan Yunani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA