Lukashenko mengatakan, meskipun kejadian itu menyakitkan baginya, dia tidak akan menyerah untuk tetap melindungi apa yang telah berhasil dibangun oleh Belarusia selama ini.
"Semua ini sangat menyakitkan dan bahkan tragis bagi saya, tetapi itu tidak berarti saya menyerah," kata Lukashenko kepada media Rusia, seperti dikutip dari
Euro News, Ranu (9/9).
"Karena saya melihat ini secara filosofis, suatu hari [Tuhan] akan memanggil saya ke sana. Tetapi sekarang saya harus melindungi apa yang telah dibangun dengan tangan kita, melindungi orang-orang yang telah membangunnya, dan mereka adalah mayoritas yang luar biasa," lanjutnya.
Lukashenko memilih jalannya untuk tidak menyerah pada para pemrotes yang memintanya mundur setelah menuduhnya mencurangi hasil pemilu Agustus lalu yang berhasil dia menangkan dengan hasil telak dari lawannya Sviatlana Tsikhanouskaya yang kini berada di Lithuania.
Dia beranggapan bahwa jika saat ini Belarusia menyerah pada tuntutan para demonstran, maka Rusia akan menjadi yang berikutnya.
"Jika Belarusia runtuh hari ini, Rusia akan menjadi yang berikutnya," ungkap Lukashenko.
Presiden Lukashenko diperkirakan akan mengunjungi Moskow minggu depan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: