Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Dokter Kandungan Universitas Colombia NY Didakwa Atas Pelecehan Yang Dilakukan Selama 20 Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 10 September 2020, 14:21 WIB
Mantan Dokter Kandungan Universitas Colombia NY Didakwa Atas Pelecehan Yang Dilakukan Selama 20 Tahun
Audrey Strauss, penjabat pengacara AS untuk Distrik Selatan New York, menunjuk ke gambar Robert Hadden selama konferensi pers hari Rabu untuk mengumumkan penangkapan dan dakwaannya/Net
rmol news logo Ginekolog Universitas Columbia di New York City telah didakwa atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan pasien wanita, termasuk anak di bawah umur. Pengadilan federal yang menjatuhkan dakwaannya pada Rabu (9/9) mengatakan, Robert Hadden (62) telah melakukan kejahatannya itu selama hampir 20 tahun.

Hadden ditangkap pagi itu sehubungan dengan pelecehan seksual yang terjadi dari 1993 hingga 2012, termasuk terhadap seorang gadis muda muridnya sendiri,  menurut dokumen pengadilan.

Audrey Strauss, Penjabat Pengacara Amerika Serikat untuk Distrik New York bagian, menggambarkannya sebagai 'predator berjubah putih'.

Hadden menghadapi enam dakwaan di antaranya 'membujuk individu untuk melakukan perjalanan antarnegara bagian untuk terlibat dalam aktivitas seksual ilegal'. Masing-masing dari tuduhan tersebut bisa membawa hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Enam tersangka korban yang melanggar batas negara tidak disebutkan namanya dalam surat dakwaan. Evelyn Yang, istri mantan calon presiden dari Partai Demokrat Andrew Yang, secara terbuka telah menuduh Hadden melakukan pelecehan terhadapnya, tetapi tidak jelas apakah nama Evelyn ada di dalam surat dakwaan.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN yang ditayangkan pada bulan Januari lalu, Yang mengatakan Hadden melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada tahun 2012 ketika dia hamil dan dalam perawatannya.

"Ini dimulai dengan pertanyaan yang tidak pantas ... yang tidak terkait dengan kesehatan saya," kata Evelyn Yang, kepada media.

Evelyn mengatakan, dokter itu memeriksanya lebih sering daripada yang diperlukan secara medis.

"Saya merasa seperti berada pada perilaku tidak pantas yang pada saat itu saya belum menyadari bahwa itu bagian dari pelecehan seksual."

Yang mengatakan penyerangan paling serius terjadi saat dia hamil tujuh bulan. Dia mengatakan dokter menangkap dan melepas pakaiannya, lalu memeriksanya secara internal tanpa mengenakan sarung tangan. Tidak ada orang lain di ruangan itu, tambahnya. "Pada saat itu saya tahu itu salah, saya tahu saya sedang diserang."

Ini bukan pertama kalinya Hadden menghadapi tuduhan pelecehan seksual. Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan mengejar kasus terhadapnya bertahun-tahun yang lalu, dan dia didakwa pada tahun 2014 atas dugaan tindakan kriminal seks.

Evelyn Yang termasuk di antara mereka yang bersaksi di hadapan dewan juri pada saat itu.

Dua tahun kemudian, kantor kejaksaan menyetujui kesepakatan yang kontroversial di mana akhirnya dokter itu dibebaskan dari hukuman penjara dengan alasan dia telah dipermalukan.

Seperti yang dilaporkan The New York Times, "Berdasarkan perjanjian, Hadden melepaskan lisensi medisnya dan mengaku bersalah atas satu dakwaan kejahatan seksual kriminal tingkat tiga, dan satu dakwaan pelanggaran ringan dengan sentuhan paksa."

Dalam dakwaan yang disegel pada hari Rabu, jaksa penuntut menggambarkan pola perilaku yang mirip dengan yang diceritakan di depan umum.

Dia diduga "secara tidak tepat menyentuh dan meremas bagian tubuh korbannya selama apa yang menurut para korbannya adalah pemeriksaan ginekologi dan kebidanan yang diperlukan secara medis," kata Strauss.

Banyak dari korban yang diduga masih muda dan tidak terbiasa dengan apa yang dianggap normal selama kunjungan ke ginekolog, kata jaksa penuntut.

"Perilaku kasar yang dituduhkan di sini terjadi selama hampir dua dekade, yang berarti ada banyak korban di luar sana yang belum kami dengar laporannya," kata William Sweeney Jr., asisten direktur yang bertanggung jawab atas Kantor Lapangan FBI di New York.

Dalam tweet tentang dakwaan federal, Evelyn Yang berkata, "Terima kasih kepada semua orang yang memungkinkan (dakwaan) hari ini."

Universitas Columbia, tempat Hadden bekerja, tidak segera membalas permintaan komentar, meski sebelumnya Universitas menyebut perilaku Hadden adalah "menjijikkan".

Marissa Hoechstetter termasuk di antara mantan pasien yang memimpin protes telah menggugat Hadden dan universitas pada Desember 2018 lalu, dengan tuduhan 'menutup-nutupi' penyalahgunaan jabatan dokter. Dalam sebuah wawancara dengan CBS News Hoechstetter mengatakan dia mengalami pelecehan selama kehamilan dan perawatan pasca melahirkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA