Organisasi yang berbasis di London itu mengatakan bahwa mereka telah memverifikasi sebuah 'rekaman mengerikan' yang menunjukkan kejahatan terhadap tahanan di Provinsi Cabo Delgado utara, dan menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pelanggaran tersebut.
Orlando Mudumane, juru bicara polisi, menolak berkomentar atas laporan tersebut dan merujuk pertanyaan ke pemerintah. Seorang juru bicara pemerintah tidak segera menanggapi pesan teks yang meminta mereka untuk berkomentar.
“Video dan foto mengerikan yang kami analisis adalah bukti pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan kekerasan yang mengejutkan yang telah terjadi di Cabo Delgado, jauh dari sorotan internasional,†kata Deprose Muchena, direktur regional Amnesty untuk Afrika Timur dan Selatan, dalam pernyataannya, seperti dikutip dari
Bloomberg, Rabu (9/9).
Lebih dari 1.500 orang tewas sejak kekerasan meletus di Mozambik utara tiga tahun lalu, dan sedikitnya 250 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka.
Pasukan pemerintah berusaha untuk mendapatkan kembali kendali dari pemberontak di kota pelabuhan Mocimboa da Praia, yang terletak sekitar 60 kilometer (37 mil) dari tempat perusahaan termasuk Total SE yang berencana untuk mencairkan cadangan gas alam lepas pantai untuk ekspor.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: