Dilaporkan
Reuters, hal tersebut disampaikan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel saat menghadiri acara peringatan reunifikasi Jerman yang ke-30 pada Kamis (10/9).
"Saya bertanya kepada Perdana Menteri Yunani (Kyriakos Mitsotakis) apa yang dapat kami bantu. Dan ia ingin agar kami menerima anak-anak di bawah umur yang telah dibawa ke daratan," ujar Merkel.
"Kami telah menjalin kontak dengan Prancis. Jerman dan Prancis akan mengambil bagian (dalam upaya ini)," sambungnya.
Kamp Moria di Lesbos diketahui menampung lebih dari 12 ribu pengungsi dan imigran. Kamp tersebut dilanda kebakaran hebat pada Selasa malam (8/9) sehingga hampir hancur total.
Pihak berwenang menyebut saat ini tengah melakukan penyelidikan karena adanya dugaan api dilakukan dengan sengaja. Di mana laporan lokal memuat, api muncul sebagai aksi protes para pengungsi atas tindakan pembatasan ketat untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Kehancuran Kamp Moria memicu persoalan pelik mengenai penampungan pengungsi. Dari beberapa foto terlihat para pengungsi tidur di pinggiran jalan.
Komisi Eropa sendiri akan mengajukan proposal terkait kebijakan suaka umum pada akhir bulan ini untuk menangani pengungsi di Moria. Sementara negara-negara Uni Eropa masih terpecah belah dalam isu ini.
Negara-negara seperti Polandia dan Hongaria menentang anggapan bahwa tanggung jawab menerima pendatang baru harus dibagi di antara negara-negara UE.
Di sisi lain, Yunani dan Italia mengatakan mereka tidak bisa menangani pendatang baru sendirian.
"Migrasi bukanlah masalah negara tempat orang datang. Ini juga bukan masalah Jerman. Dan itu pasti lebih menjadi tanggung jawab Eropa," tandas Merkel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: