Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tekan Penyebaran Covid-19, WHO Buka Kantor Baru Di Turki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 11 September 2020, 10:50 WIB
Tekan Penyebaran Covid-19, WHO Buka Kantor Baru Di Turki
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca/Net
rmol news logo Sebagai upaya untuk menekan angka kasus virus corona yang semakin meluas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali meresmikan sebuah kantor baru di Istanbul pada Kamis (10/9) dalam sebuah upacara yang melibatkan pejabat dari badan kesehatan tersebut dan pemerintah Turki.

Menurut pejabat terkait, kantor tersebut nantinya akan berfungsi sebagai ‘titik referensi dan panduan’ dalam tanggap darurat.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dan Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, turut menghadiri upacara tersebut melalui tautan video.

Kantor baru akan beroperasi sebagai unit operasional dari Divisi Keadaan Darurat dan Penyakit Menular Kantor Wilayah Eropa.

WHO berupaya meningkatkan kapasitasnya untuk membantu negara-negara anggota dengan kantor tersebut, yang juga akan mencakup pusat pelatihan untuk unit pendukung operasional.
Berbicara pada upacara tersebut, Koca mengatakan peran Turki dalam kesehatan regional dan global meningkat dalam dua dekade terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan.

“Sistem perawatan kesehatan kami, yang dibangun kembali sejalan dengan pengalaman kami sebelumnya, dan diplomasi kemanusiaan sebagai inti dari kebijakan luar negeri kami, adalah dua pilar dari peran aktif kami dalam masalah kesehatan global dan regional,” kata Koca, seperti dikutip dari Daily Sabah, Kamis (10/9).

Dia mengatakan hubungan Turki dengan WHO, mitra terdekatnya di bidang kesehatan, lebih berlapis dan beragam dari sebelumnya, dan kantor baru itu adalah salah satu contoh konkret dari hubungan yang lebih baik ini.

“Kantor, yang yayasannya bekerja sejak 2013, akan berkontribusi pada perawatan kesehatan global dan regional dengan memadukan keahlian teknis WHO dengan peran perintis negara kita dalam keadaan darurat kemanusiaan dan kesehatan," jelas Koca.

Menuutnya, itu akan berfungsi dalam intervensi terhadap krisis kemanusiaan, pencegahan keadaan darurat dan tanggap darurat, manajemen risiko dan pembangunan kapasitas di kawasan Eropa, terutama terhadap wabah Covid-19.
"Itu akan menjadikan Turki sebagai hub sentral di bidang-bidang itu,” katanya.

Turki telah mendapat pujian dari WHO atas keberhasilannya memerangi virus. Namun, infeksi virus corona telah meningkat kembali selama beberapa minggu terakhir, dengan tingkat infeksi harian perlahan tapi pasti merangkak naik.

Dalam upaya untuk mencegah peningkatan lebih lanjut dalam tingkat infeksi, Kementerian Dalam Negeri pada hari Selasa mulai mewajibkan penggunaan masker saat berkegiatan di luar rumah di semua provinsi. Aturan tersebut sebelumnya hanya berlaku untuk kota-kota yang terkena dampak terparah, dengan banyak provinsi yang hanya mewajibkan penggunaan masker di jalanan yang sering padat saja.

Kementerian Kesehatan pada Rabu melaporkan 1.673 kasus baru dan 55 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Menurut data harian yang dirilis oleh kementerian, infeksi baru terlihat di lebih dari 110 ribu tes Covid-19 yang dilakukan pada hari terakhir, menjadikan jumlah total kasus di negara itu menjadi 284.943.

Koca, yang berada di provinsi timur Van untuk kunjungan resmi pada Kamis (10/9), mengatakan peningkatan infeksi virus corona telah membuat provinsi itu menjadi sorotan.

“Ini adalah salah satu provinsi di mana kami baru-baru ini melihat peningkatan besar dalam jumlah pasien. Lonjakan jumlah pasien di Van hampir dua kali lipat dibandingkan dengan bulan lalu, dan ketika kami melihat selama seminggu terakhir, itu naik menjadi sekitar 17 persen,” katanya kepada wartawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA