Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Ungkap Tujuh Poin Penting Hubungan Negara Itu Dengan Rusia Dan India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 11 September 2020, 15:49 WIB
China Ungkap Tujuh Poin Penting Hubungan Negara Itu  Dengan Rusia Dan India
Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (tengah) dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar di Moskow, Rusia, pada 10 September 2020/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa Tiongkok, Rusia, dan India telah berbagi kepentingan dan ide yang luas dan mendalam pada Kamis (10/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Wang mengatakan hal itu saat melakukan pertemuan dan makan siang bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, di Moskow, Rusia.

"Ketiga negara tersebut adalah negara besar dan ekonomi berkembang utama dengan pengaruh global," kata Wang, seperti laporan yang ditulis GT, Jumat (11/9).

"Menghadapi perubahan besar dan epidemi global, ketiga negara harus memperkuat rasa saling percaya dan bersama-sama mempromosikan perdamaian dan stabilitas dunia," katanya.

Wang juga menambahkan bahwa China bersedia bekerja sama dengan Rusia dan India untuk mengedepankan semangat keterbukaan, persatuan, kepercayaan dan kerja sama, membangun konsensus, mempromosikan kerja sama, dan mengirim sinyal positif kepada dunia untuk menegakkan multilateralisme dan bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan.

Wang mencatat bahwa selalu ada keraguan tentang prospek kerja sama China, Rusia, dan India. Namun, ketiga negara tersebut memiliki kepentingan dan gagasan yang luas dan mendalam, yang diringkas oleh pejabat senior China sebagai berikut.

Pertama, China, Rusia dan India mendukung multi-polarisasi dunia, yang merupakan tren yang tak terhindarkan dalam perkembangan masyarakat manusia, kata Wang, seraya menambahkan bahwa demokratisasi hubungan internasional harus secara aktif dipromosikan untuk tujuan ini.

Kedua, ketiga negara itu mendukung multilateralisme, yang mewakili arah perkembangan peradaban manusia, dan bahwa dunia tidak bisa kembali ke era 'hukum rimba'.

Ketiga, ketiga negara tersebut bersikeras mempertahankan otoritas hukum internasional, kata Wang. Secara khusus, tujuan dan prinsip Piagam PBB dan Lima Prinsip Koeksistensi Damai harus diikuti dengan ketat, tambahnya.

Keempat, ketiga negara menentang campur tangan urusan dalam negeri negara lain, katanya. Urusan internal suatu negara harus diputuskan dengan sendirinya, dan orang-orang dari semua negara memiliki hak untuk memilih jalur pembangunannya sendiri.

Kelima, tiga negara berdiri untuk menyesuaikan diri dengan tren globalisasi, kata Wang. Stabilitas rantai industri dan rantai pasokan global harus dipertahankan, dan globalisasi harus didorong ke arah pembangunan yang inklusif dan saling menguntungkan.

Keenam, China, Rusia dan India semuanya berkomitmen untuk pembangunan dan revitalisasi nasional. Pembangunan ketiga negara merupakan peluang satu sama lain, dan mereka harus saling mendukung dan membantu, bergerak maju bersama di jalan pembangunan.

Ketujuh, ketiga negara mendukung penguatan tata kelola global. Kemampuan lembaga internasional untuk secara efektif menanggapi ancaman dan tantangan baru harus ditingkatkan untuk memberikan jaminan kelembagaan bagi modernisasi kapasitas tata kelola global.

"Kepentingan dan konsep bersama yang disebutkan di atas adalah dasar politik penting untuk kerja sama China-Rusia-India dan juga merupakan sumber kekuatan untuk kerja sama trilateral, kata Wang".

Ia juga menambahkan bahwa ketiga negara dapat memberikan energi dan stabilitas yang lebih positif kepada dunia dengan bertahan dalam persatuan dan kerjasama.

Lavrov dan Jaishankar setuju dengan Wang, percaya bahwa ketiga negara memiliki kepentingan umum yang luas dan bahwa multi-polarisasi adalah tren dunia yang tak terbendung. Di bawah situasi saat ini, perlu untuk berusaha menjaga multilateralisme dan secara tegas mendukung posisi inti Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sistem internasional, kata mereka.

Usai pertemuan, ketiganya mengeluarkan siaran pers bersama. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA