Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tokoh Intelektual Abel Prieto: Blokade AS Halangi Upaya Kuba Lawan Pandemik Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 11 September 2020, 16:27 WIB
Tokoh Intelektual Abel Prieto: Blokade AS Halangi Upaya Kuba Lawan Pandemik Covid-19
Tokoh intelektual Kuba Abel Prieto/Net
rmol news logo Tokoh intelektual Kuba Abel Prieto mengecam dampak tindakan blokade AS terhadap perjuangan negaranya melawan Covid-19, dan menuduh neoliberalisme atas kejahatan sosial yang diperburuk selama pandemik.

Prieto menjelaskan bahwa pengetatan blokade ekonomi, komersial, dan keuangan yang dilakukan AS, membuat Kuba kehilangan akses ke input dan sumber daya yang diperlukan untuk melawan pandemik.

Dia juga menilai ada upaya hegemoni media massa untuk menyembunyikan dan memecah kebenaran Kuba dan tindakannya dalam mengekang epidemi di negara itu, serta solidaritasnya dengan negara lain.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Dialog Virtual UNESCO yang menganalisis dampak dan tantangan Covid-19 di Amerika Latin dan Karibia pada Kamis (10/9).

Presiden Casa de las Americas itu mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir pemerintah Amerika Serikat telah memperketat blokade terhadap Kuba dan telah menekan beberapa pemerintah di kawasan untuk menghindari kerja sama tenaga kesehatan Kuba, yang telah memberikan bantuan mereka di lebih dari 40 negara, berbeda dengan negara lain yang memandang penyakit ini sebagai bisnis yang menguntungkan, seperti dikutip dari ACN, Jumat (11/9).

Dia menyoroti laporan situs web Kementerian Luar Negeri Kuba, bahwa pandemik telah menunjukkan celah-celah neoliberalisme yang dalam, sebuah model yang selama beberapa dekade dipertahankan oleh para elit sebagai teladan, meskipun dalam asal-usulnya telah memperburuk ketidaksetaraan, kemiskinan, pengucilan dan efek perubahan iklim.

Mantan Menteri Kebudayaan itu juga menyatakan bahwa pandemik telah memperkuat kerugian seni dan budaya kreasi populer dibandingkan dengan model yang dipromosikan oleh monopoli besar yang mendukung dan memperbanyak penyebaran produk komersial.

Demikian pula, perwakilan Kuba itu menganggap sulit untuk membayangkan dunia pasca-pandemik yang serupa dengan yang sebelumnya dan menegaskan bahwa perlu untuk membangun ekonomi dan masyarakat yang lebih inklusif, sebuah kriteria yang juga dimiliki oleh intelektual lain di kawasan.

Terkait pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, ia mengatakan semua pihak perlu bekerja dengan tekad yang lebih besar guna mencapai tujuan yang ambisius tersebut.

Poin penting dari intervensi presiden Casa de las Américas itu juga difokuskan pada peran yang dimainkan lembaga pendidikan dalam pembentukan generasi baru, yang harus dapat diakses dan gratis untuk semua jenjang pendidikan.

"Kami yakin bahwa satu-satunya keselamatan bagi rakyat kami, di dunia pasca-pandemik yang kami impikan, adalah dalam persatuan," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA