Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Moskow Jadi Saksi Meredanya Ketegangan China-India Di Perbatasan Himalaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 12 September 2020, 06:13 WIB
Moskow Jadi Saksi Meredanya Ketegangan China-India Di Perbatasan Himalaya
Menlu Wang Yi, Menlu S.Jaishankar, dan Menlu Sergey Lavrov, dalam pertemuan di Moskow Kamis (11/9)/Net
rmol news logo Dinginnya suhu Moskow jadi saksi kesepakatan baru antara China dan India. Keduanya akhirnya setuju untuk mengurangi ketegangan baru yang terjadi di perbatasan Himalaya.

Kedua negara juga sepakat untuk mengambil langkah-langkah untuk memulihkan perdamaian dan ketenangan. Kesepakatan itu muncul usai kedua negara melakukan pertemuan diplomatik tingkat tinggi di Moskow.

Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Luar Negeri India S.Jaishankar bertemu di Moskow pada hari Kamis (10/9) dan mencapai konsensus lima poin, termasuk kesepakatan bahwa situasi perbatasan saat ini tidak sesuai dengan kepentingan mereka dan bahwa pasukan dari kedua belah pihak harus segera melepaskan diri dan meredakan ketegangan. Kedua negara mengatakan hal itu dalam pernyataan bersama, seperti dikutip dari AFP, Jumat (11/9).

Konsensus itu, yang dicapai di sela-sela pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai, muncul setelah bentrokan di daerah perbatasan di Himalaya barat awal pekan ini.

China dan India menuduh satu sama lain menembak ke udara selama konfrontasi, pelanggaran protokol lama untuk tidak menggunakan senjata api di perbatasan sensitif.

Wang mengatakan kepada Jaishankar selama pertemuan itu bahwa hal yang harus segera dilakukan adalah segera menghentikan provokasi seperti penembakan dan tindakan berbahaya lainnya yang melanggar komitmen yang dibuat oleh kedua belah pihak, demikian disampaikan kementerian luar negeri China dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (11/9).

Wang juga mengatakan kepada Jaishankar semua personel dan peralatan yang telah masuk tanpa izin di perbatasan harus dipindahkan dan pasukan perbatasan di kedua sisi 'harus segera melepaskan diri' untuk meredakan situasi.

Komentar tersebut kontras dengan unjuk kekuatan baru-baru ini oleh militer Tiongkok. Global Times, tabloid berpengaruh yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Partai Komunis China yang melaporkan pada hari Rabu (9/9) bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sedang memindahkan tentara, pembom, dan kendaraan lapis baja ke perbatasan.

Media pemerintah China itu juga baru-baru ini melaporkan latihan lompat bersenjata oleh pasukan terjun payung PLA di Tibet .

The Global Times mengatakan dalam editorial yang diterbitkan Kamis malam bahwa setiap pembicaraan dengan India harus dipasangkan dengan 'kesiapan perang'.

"Pihak China harus sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan militer ketika keterlibatan diplomatik gagal, dan pasukan garis depannya harus dapat menanggapi keadaan darurat, dan siap untuk berperang kapan saja," kata surat kabar itu.

“India memiliki kepercayaan diri yang abnormal dalam menghadapi China. Itu tidak memiliki kekuatan yang cukup. Jika India dikuasai oleh kekuatan nasionalis ekstrim dan terus mengikuti kebijakan radikal China, itu akan membayar harga yang mahal," lanjutnya.

Pertemuan antar menteri luar negeri difasilitasi dan didorong oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang menjamu mereka pada pertemuan SCO. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA