Sumber berita lokal,
Socotra Post, mengungkapkan nama-nama setidaknya sepuluh pejabat yang ditahan secara sewenang-wenang pasca kampanye untuk menindas aktivis anti-pendudukan.
The Post juga melaporkan bahwa Muhammad Abdullah, sekretaris media gubernur resmi Socotra, mengatakan bahwa ia dikejar oleh milisi STC dalam upaya untuk menangkapnya, seperti dikutip dari
Memo, Jumat (11/9).
Abdullah menjelaskan dalam sebuah posting di Facebook bahwa dia telah melarikan diri dari penahanan setelah tindakan keras STC terhadap aktivis di pulau itu.
Menyusul normalisasi hubungan antara UEA dan Israel, ada laporan baru-baru ini tentang kedatangan delegasi intelijen Israel dan Emirat di pulau itu, di tengah laporan sebelumnya tentang rencana untuk mendirikan pangkalan mata-mata di pulau itu.
Pada hari Senin, sebuah demonstrasi dilaporkan terjadi di distrik Qalansiya di Socotra menolak kehadiran STC dan UEA dan campur tangan Saudi di pulau itu dan menuntut kembalinya kedaulatan Yaman.
Pada Kamis (10/9) saluran TV Al-Mahriyah menyiarkan protes serupa yang dikatakan telah terjadi di kota Zanzibar, ibu kota provinsi selatan Abyan dan menegaskan dukungan mereka untuk perjuangan Palestina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: