Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Wang Yi Uraikan Empat Bidang Perkuat Hubungan Rusia-China, Termasuk Menentang Penyebaran Virus Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 12 September 2020, 13:49 WIB
Menlu Wang Yi Uraikan Empat Bidang Perkuat Hubungan Rusia-China, Termasuk Menentang Penyebaran Virus Politik
Menteri Luar Negeri Wang Yi/Net
rmol news logo Setelah 70 tahun mengalami berbagai kesulitan, hubungan China-Rusia kini menjadi lebih matang, lebih stabil, dan lebih dinamis.

Demikian dikatakan Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada konferensi pers setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di Moskow pada Jumat (11/9).

“Pemerintah China dan Rusia harus memperkuat kerja sama dalam perang melawan Covid-19 dan bidang lain untuk mempromosikan hubungan bilateral,” kata Wang, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (12/9).

Sambil memuji pencapaian hubungan China-Rusia, Wang mengatakan bahwa kedua negara harus memikirkan cara agar hubungan keduanya bisa terus berkembang sambil menjaga dan memelihara apa yang sudah dicapai.

“Kita harus memikirkan secara mendalam bagaimana kita dapat memelihara, mengkonsolidasikan dan mengembangkan hubungan bilateral kita dalam situasi baru,” katanya, seraya menambahkan bahwa itu tidak hanya terkait dengan pembangunan dan revitalisasi kedua negara dan kesejahteraan rakyat mereka, tetapi juga memiliki signifikansi teladan secara global.

Oleh karenanya, diplomat top China itu mengatakan bahwa kedua negara harus memperkuat kerjasama di empat bidang. Wang kemudian menguraikan empat bidang yang dimaksud.

Pertama, China dan Rusia harus menjadi pendukung kerja sama internasional dalam perang melawan Covid-19. Dalam menghadapi pandemik, komunitas internasional membutuhkan persatuan alih-alih keegoisan, kolaborasi alih-alih pengalihan kesalahan. China dan Rusia bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk secara tegas mendukung Organisasi Kesehatan Dunia, melakukan pekerjaan yang baik dalam menormalkan pencegahan dan pengendalian epidemi, dan menjadikan vaksin sebagai produk publik yang dapat diakses secara universal untuk seluruh dunia.

“Tindakan tidak bertanggung jawab seperti menyebar ‘virus politik’ harus ditentang untuk memelihara lingkungan politik yang sehat dan opini publik yang menguntungkan untuk kerja sama internasional dalam perang melawan Covid-19,” katanya.

Kedua, China-Rusia harus menjadi contoh kekuatan besar yang hidup dalam harmoni. China dan Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal populasi dan wilayah teritorial masing-masing, kata Wang seraya mencatat bahwa semakin besar ukuran suatu negara, semakin besar tanggung jawabnya.

“Kedua belah pihak akan menjadikan pelaksanaan konsensus kedua kepala negara sebagai tugas inti, terus memperdalam saling kepercayaan politik dan kerjasama strategis, mendorong berlabuhnya Belt and Road Initiative (BRI) dengan Eurasian Economic Union, dan mempromosikan pembangunan BRI yang saling menguntungkan dan Kemitraan Eurasia Raya, dan memberi contoh bagi kerja sama antara negara-negara besar,” kata Wang.

Ketiga, kedua belah pihak harus menjadi pemimpin dalam sains dan teknologi mutakhir. China dan Rusia memiliki keunggulan dan potensi saling melengkapi yang sangat besar untuk kerja sama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua negara akan memanfaatkan Tahun Inovasi Ilmiah dan Teknologi antara kedua negara, dengan penuh semangat mengembangkan dan melaksanakan proyek-proyek strategis, memperdalam kerja sama dalam transformasi pencapaian ilmiah dan teknologi, mempromosikan pertukaran bakat, dan mendorong perusahaan teknologi tinggi dan Internet untuk memulai bisnis dan berinvestasi di negara lain.

Selain itu keduanya juga akan memberikan dukungan ilmiah dan teknologi untuk kerja sama pragmatis antara kedua negara dan ekonomi nasional masing-masing dan mata pencaharian masyarakat.

Keempat, kedua negara harus menjadi penjaga keadilan dan keadilan internasional. Wang mengatakan tahun ini menandai peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan komunitas internasional dihadapkan pada ujian bersejarah yang membutuhkannya untuk membuat pilihan antara multilateralisme dan unilateralisme, dan antara kerja sama dan konfrontasi.

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara-negara berkembang utama, China dan Rusia bersedia bekerja dengan komunitas internasional untuk secara tegas menjaga posisi inti PBB dalam sistem internasional, mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB, menegaskan kembali komitmen terhadap multilateralisme, secara aktif mereformasi dan meningkatkan sistem pemerintahan global, menganjurkan pembangunan ekonomi dunia terbuka, dan bergandengan tangan untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, kata Wang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA