Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Palestina: Kami Harus Melawan Virus Normalisasi Dan Mencegah Penyebarannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 13 September 2020, 07:47 WIB
Palestina: Kami Harus Melawan Virus Normalisasi Dan Mencegah Penyebarannya
Aksi protes warga Palestina di Jalur Gaza dengan membakar foto-foto pemimpin Bahrain, UEA, Israel, dan Amerika Serikat/Net
rmol news logo Normalisasi hubungan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) yang diikuti oleh Bahrain telah memantik amarah warga Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu (12/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sembari mengenakan masker dan sarung tangan, para warga Palestina membakar foto-foto para pemimpin Bahrain, UEA, Israel, dan Amerika Serikat (AS).

Foto Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nayhan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Presiden AS Donald Trump dibakar sebagai bentuk protes.

Aksi tersebut dilakukan oleh puluhan warga yang diorganisir oleh kelompok Hamas.

"Kami harus melawan virus normalisasi dan memblokir semua jalurnya sebelum berhasil, untuk mencegah penyebarannya," ujar seorang pejabat Hamas, Maher al-Holy, seperti dikutip Reuters.

Sejak Trump mengumumkan normalisasi hubungan Israel dengan UEA pada 13 Agustus dan Bahrain pada 11 September, Palestina menganggap keputusan tersebut sebagai bentuk pengkhianatan.

Pasalnya, sesuai dengan Inisiatif Perdamaian Arab, negara-negara Timur Tengah akan melakukan hubungan diplomatik dengan Israel jika ia mengembalikan wilayah pendudukan kepada Palestina dan menerimanya sebagai negara.

Kekhawatiran Palestina dengan melemahnya komitmen negara-negara Arab membuat kelompok-kelompok berselisih di negara tersebut bersatu.

Terlepas dari keretakan politik yang dalam sejak 2007, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang memiliki kekuasaan terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, dan saingan Hamasnya telah bersatu melawan langkah negara-negara Teluk.

Di Tepi Barat, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, mengatakan dorongan diplomatik tidak akan mencapai perdamaian jika konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun tidak diselesaikan terlebih dahulu.

"Perjanjian Bahrain, Israel, Amerika untuk menormalisasi hubungan sekarang menjadi bagian dari paket yang lebih besar di kawasan ini, ini bukan tentang perdamaian, ini bukan tentang hubungan antar negara. Kami menyaksikan aliansi, aliansi militer yang sedang dibuat di wilayah," kata Erekat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA