Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Normalisasi Hubungan Israel Dan Arab Tak Akan Banyak Pengaruhi Dukungan Trump Untuk Pilpres 2020

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 13 September 2020, 13:22 WIB
Normalisasi Hubungan Israel Dan Arab Tak Akan Banyak Pengaruhi Dukungan Trump Untuk Pilpres 2020
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net
rmol news logo Normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, kerap dianggap sebagai upaya Presiden Donald Trump untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020.

Namun menurut seorang sejarawan sekaligus penulis dan pengamat Amerika, Daniel Pipes, langkah tersebut tidak akan terlalu memengaruhi dukungan terhadap Trump.

Pipes mengatakan, normalisasi hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain tampaknya hanya akan menyeimbangkan dukungan Trump dengan lawannya, Joe Biden dalam survei nasional.

"Saya benar-benar sagu jika langkah ini akan mempengaruhi pemilihan umum di AS," ujarnya seperti dikutip Sputnik, Minggu (13/9).

Ia menjelaskan, tidak banyak orang Amerika yang memiliki perhatian terhadap isu-isu di Timur Tengah dan banyak di antara mereka tampaknya sudah memilih Trump.

Seperti Kristen Evangelis yang merupakan pendukung kuat Israel. Sejak awal, mereka memberikan dukungan yang kuat pada Trump.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Studi Keamanan Nasional di Universitas Haifa, Israel, Profesor Gabriel Ben-Dor.

"Trump mencari pencapaian apa pun yang bisa dia lambaikan di depan pemilih di AS," terangnya.

"Memiliki semua masalah yang dia alami dengan virus corona dan kerusuhan di kota-kota besar, dia mencari sesuatu yang baik dan spektakuler yang dapat dia hadirkan sebagai kesuksesan," tambahnya.

Salah satu pencapaian lain yang didapatkan Trump adalah nominasi Hadiah Nobel Perdamaian yang diajukan oleh anggota Partai Kemajuan konservatif di Norwegia, Christian Tybring-Gjedde.

Nominasi tersebut diberikan atas kontribusi Trump yang menjadi penengah kesepakatan damai UEA dan Israel.

Pada 13 Agustus, Trump mengumumkan normalisasi hubungan antara Israel dan UEA. Sebulan kemudian, 11 September, Trump kembali mengumumkan kesepakatan damai antara Israel dan Bahrain.

Pekan depan, 15 September, Israel, UEA, dan Bahrain akan mengunjungi Gedung Putih untuk menandatangani kesepakatan damai.

Dengan adanya kesepakatan damai tersebut, maka sudah ada empat negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, di antaranya adalah Mesir, Yordania, UEA, dan Bahrain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA