Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Uni Eropa 'Mengebul' Akibat Berbagai Krisis, Borell Serukan Tanggapan Cepat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 14 September 2020, 07:00 WIB
Uni Eropa 'Mengebul' Akibat Berbagai Krisis, Borell Serukan Tanggapan Cepat
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell/Net
rmol news logo Kawasan Uni Eropa (UE) memanas dengan berbagai krisis yang muncul mulai dari Belarusia hingga Mediterania timur. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan negara-negara anggota UE perlu segera mengambil tindakan cepat dari negara-negara anggota terkait situasi itu.

Josep Borrell menyebut saat ini situasi di Balkan seperti ‘tong mesiu’ yang harus segera dibantu oleh UE untuk meningkatkan keamanan regionalnya.

"Dalam 10 bulan terakhir, lingkungan kami dilalap api, dari Libya hingga Belarusia," kata Borrell dalam wawancara dengan Financial Times. “Segalanya menjadi jauh lebih buruk dari yang bisa saya perkirakan.”

Komentar Borrell muncul ketika negara-negara Uni Eropa memperdebatkan upaya untuk menjatuhkan sanksi atas tindakan keras pasca pemilihan di Belarus oleh presiden terpilih, Alexandr Lukashenko, dan upaya Turki untuk merebut perairan Mediterania timur.

Brussels, kata Borrell telah menolak hasil pemilihan presiden Belarusia yang berlangsung pada 9 Agustus lalu yang memenangkan hasil 80 persen untuk petahana Alexandr Lukashenko. Ia juga mengutuk keras penindasan dengan kekerasan terhadap protes damai dan memperingatkan bahwa sanksi akan dijatuhkan kepada pihak-pihak yang sudah ditargetkan.

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan menyusun langkah-langkah pembatasan terhadap pejabat yang terlibat dalam kecurangan dalam pemilihan dan kekerasan pada 21 September.

Begitu juga dengan sikap UE terhadap Turki akan dibahas oleh para pemimpin di KTT Brussel mulai 24 September menyusul penempatan kapal perang oleh Turki dan Prancis di Mediterania timur.

"Ketegangan di Mediterania timur antara Yunani, Turki dan Siprus telah meningkat secara eksponensial, dan ada risiko kuat konfrontasi yang lebih dari sekadar kata-kata," kata Borrell.

Para pemimpin Uni Eropa juga akan mengadakan pertemuan video dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Senin yang kemungkinan akan menggarisbawahi ketegangan dalam dorongan blok untuk memenangkan konsesi ekonomi dari Beijing sambil mengutuk tindakan kerasnya di Hong Kong dan Xinjiang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA