Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Bangun Pusat Pelatihan Militer Di Siprus, Turki Minta Jangan Perkeruh Keadaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 14 September 2020, 09:18 WIB
AS Bangun Pusat Pelatihan Militer Di Siprus, Turki Minta Jangan Perkeruh Keadaan
Presiden Siprus, Nicos Anastasiades dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo/Net
rmol news logo Langkah Amerika Serikat (AS) untuk mendukung Siprus di tengah ketegangan dengan Turki di Mediterania Timur membuat Ankara marah.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy mengatakan, tindakan AS hanya akan memperkeruh keadaan di kawasan dan tidak akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas keamanan di sana.

"Langkah-langkah yang diambil AS, seperti mencabut embargo senjata pada Administrasi Siprus Yunani dan memasukkan pihak Yunani dalam program pelatihan militer mengganggu keseimbangan antara kedua bangsa di pulau dan meningkatkan ketegangan di Mediterania Timur," ujarnya seperti dikutip Sputnik.

Alih-alih, Aksoy meminta Washington untuk kembali ke kebijakan netral terhadap permasalahan di Mediterania Timur.

Sebelumnya, selama kunjungan ke Siprus pada Sabtu (12/9), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Luar Negeri Siprus, Nikos Christodoulides mengenai pembangunan pusat pelatihan baru (Pusat Darat, Laut Terbuka, dan Keamanan Pelabuhan Siprus, atau CYCLOPS) yang akan didanai oleh AS dan dibangun di pulau tersebut.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan, Washington akan menyediakan peralatan, pelatih, dan dukungan lain untuk pusat pelatihan tersebut, yang akan membantu memberikan bantuan di bidang-bidang terkait keamanan dan keselamatan, termasuk pengawasan bea cukai dan ekspor, keamanan pelabuhan dan maritim, serta keamanan siber.

Sebelumnya, pemerintahan AS juga mencabut embargo senjata Siprus di tengah ketegangan pulau tersebut dengan Turki.

Siprus dan Turki telah terlibat dalam perselisihan berkepanjangan atas hak pengeboran lepas pantai sejak penemuan deposit gas pertama di lepas pantai pulau itu pada 2011.

Sejak 1974, Siprus telah terpecah menjadi wilayah selatan Yunani yang dikelola Siprus dan pemerintah Siprus Turki di utara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA