Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hubungan Diplomatik Memburuk, Investasi China Di Australia Anjlok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 14 September 2020, 13:37 WIB
Hubungan Diplomatik Memburuk, Investasi China Di Australia Anjlok
Investasi China di Australia menurun hingga setengahnya/Net
rmol news logo Ketegangan hubungan antara Canberra dan Beijing sangat mempengaruhi ekonomi kedua negara. Bahkan investasi China di Australia dilaporkan menurun hingga setengahnya.

Data yang dirilis oleh Australian National University pada Senin (14/9) menunjukkan, investasi China anjlok dari 4,8 miliar AUD pada tahun lalu menjadi hanya 2,5 miliar AUD.

Itu merupakan tahun ketiga investasi China di Australia turun berturut-turut sejak mencapai puncak pada 2016 dengan 15,8 miliar AUD, seperti diberitakan AFP.

Menurut pemimpin penelitian, Profesor Peter Drysdale, penurunan tajam tersebut jauh melebihi penurunan global dalam usaha luar negeri China sebesar 9,8 persen tahun lalu. Artinya, perubahan itu sangat dipengaruhi faktor ketegangan bilateral.

"(Dalam) beberapa tahun terakhir, jelas para investor China menemukan lingkungan investasi di Australia kurang pasti dan lebih berhati-hati dalam melakukan investasi di Australia," ujarnya.

Pada Juni, Australia sendiri mengumumkan pengetatan regulasi investasi. Di mana investasi asing baru yang dianggap membahayakan keamanan nasional akan diblokir atau dibatalkan. Langkah tersebut dipandang sebagai upaya untuk membatasi pengaruh China.

Sebagai contoh, Australia telah melarang keterlibatan raksasa teknologi China, Huawei untuk ikut dalam proyek 5G karena khawatir dengan adanya ancaman keamanan nasional. Hal tersebut sudah barang tentu membuat Beijing marah.

Melihat situasi ini, Drysdale mengatakan, penting bagi Australia untuk mempertimbangkan tren penurunan berlanjut mengingat adanya peran kunci dari investasi asing dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.

"Apakah itu bisa diubah dengan cepat atau tidak adalah pertanyaan lain karena itu sangat tergantung pada bagaimana pendekatan yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara," katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan China dan Australia terus menurun dengan serangkaian perselisihan diplomatik.

Kemarahan besar China memuncak ketika Australia vokal menyerukan penyelidikan asal usul virus corona baru yang diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Sejak itu, China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia memberlakukan tarif pada produk Australia, mulai dari daging sapi hingga jelai. Bahkan hubungan keduanya membuat para mahasiswa China di Australia semakin terpengaruh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA