Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Muhammad Najib: Dukungan Arab Terhadap Palestina Tidak Lebih Konsisten Dari Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 14 September 2020, 15:56 WIB
Muhammad Najib: Dukungan Arab Terhadap Palestina Tidak Lebih Konsisten Dari Indonesia
Ilustrasi bendera Palestina/RMOL
rmol news logo Indonesia merupakan pembela sejati Palestina. Begitu kalimat yang disampaikan oleh pakar politik dunia Islam, Muhammad Najib.

Berbicara dalam RMOL World View pada Senin (14/9), mantan anggota Komisi I DPR RI tersebut dengan mantap menjawab tema diskusi virtual itu, "Siapa Pembela Sejati Palestina?".

Najib mengatakan, sejak awal, Indonesia selalu konsisten mendukung Palestina, melebihi negara-negara Arab. Bahkan bangsa Palestina pun mengakui, negara-negara Arab tidak lebih konsisten dari Indonesia.

"Indonesia sejak masa Soekarno, dilanjutkan Pak Harto, sampai sekarang Jokowi tidak pernah berubah. Selalu membela Palestina dengan konsisten," ujarnya.

"Seluruh negara Arab yang jumlahnya 22 pun tidak lebih konsisten dari Indonesia," sambungnya.

Jika ditelusuri, saat ini ada dua negara yang sangat vokal mendukung Palestina, yaitu Iran dan Turki. Namun dukungan keduanya terhadap Palestina adalah hasil dari perubahan rezim.

Iran saat ini membela Palestina, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun militer. Namun dukungan Iran tersebut baru muncul sejak Revolusi Islam Iran pada 1979.

"Sebelum itu, ketika Raja Reza Shah Pahlavi berkuasa, Iran menjadi sahabat paling dekat dengan Israel dalam melawan bangsa Arab. Nah, itu perlu dicatat," tuturnya.

Sementara itu, Turki juga saat ini mendukung keras Palestina. Presiden Recep Tayyip Erdogan memberikan dukungannya terhadap Palestina di semua forum.

Namun, Najib mengatakan, dukungan Turki baru muncul pada 2003, ketika Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) berkuasa, di mana Erdogan menjadi presiden.

Pertanyaan "Siapa Pembela Sejati Palestina?" muncul ketika dunia dikejutkan dengan dua kesepakatan yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain bersama dengan Israel.

Pada 13 Agustus, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan UEA dan Israel yang diiringi dengan berbagai kesepakatan ekonomi dan pertahanan di antaranya ketiga.

Hanya berselang satu bulan setelahnya, 11 September, Trump kembali mengumumkan kesepakatan damai antara Israel dan negara Arab, kali ini Bahrain.

Keputusan kedua negara Arab tersebut sudah barang tentu membuat Palestina kecewa dan merasa dikhianati.

Dalam empat pertempuran Perang Arab-Israel, Palestina dan 22 negara yang tergabung dalam Liga Arab bersatu melawan Israel. Hingga akhirnya satu per satu dari mereka mulai beralih haluan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA