Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Terlibat Kontroversi, Dubes AS Di China Mengundurkan Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 14 September 2020, 16:34 WIB
Sempat Terlibat Kontroversi, Dubes AS Di China Mengundurkan Diri
Dutabesar AS untuk China, Terry Branstad dan Presiden Xi Jinping/Net
rmol news logo Dutabesar Amerika Serikat (AS) untuk China, Terry Branstad meninggalkan posnya, sebuah langkah yang memicu berbagai spekulasi di publik.

Melalui cuitannya di Twitter pada Senin (14/9), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian Branstad selama lebih dari tiga tahun.

"Saya berterima kasih kepada Dutabesar Terry Branstad atas lebih dari tiga tahun pengabdiannya kepada rakyat Amerika," tulis @SecPompeo.

"Dutabesar Branstad telah berkontribusi untuk menyeimbangkan kembali hubungan AS-China yang berorientasi pada hasil, timbal balik, dan adil," sambungnya.

Sampai saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak Departemen Luar Negeri mengenai cuitan Pompeo tersebut.

Namun, Branstad bulan lalu terlibat dalam sebuah kontroversi, ketika surat kabar resmi China, People's Daily menolak kolom opini yang ia kirimkan.

Pada 26 Agustus, Kedutaan Besar AS di Beijing telah menghubungi People's Daily dan meminta agar opini Branstad dicetak secara penuh tanpa ada pengeditan pada 4 September.

Kendati begitu, belum jelas apakah kepergiatan mantan gubernur Iowa tersebut terkait dengan hal tersebut.

Pekan lalu, Pompeo menyindir outlet media milik Partai Komunis China tersebut dengan mengatakan, Branstad dapat menerbitkan opininya di outlet media AS mana pun.

Menanggapi hal tersebut, jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan, artikel Branstad penuh dengan celah yang tidak sesuai dengan fakta, serta secara sembrono menyerang dan mencoreng nama China.

Branstad menjabat sebagai Dutabesar untuk China sejak Mei 2017. Pada Juni 2020, ia dipanggil oleh Beijing setelah Presiden Donald Trump menandatangani UU terkait sanksi atas Hong Kong. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA