Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lebih Empat Juta Pengungsi Rohingya Ditampung Bangladesh, Turki: Terima Kasih Sudah Mau Menampung Mereka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 15 September 2020, 06:29 WIB
Lebih Empat Juta Pengungsi Rohingya Ditampung Bangladesh, Turki: Terima Kasih Sudah Mau Menampung Mereka
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berbicara kepada pers di Pusat Koordinasi dan Dukungan Covid-19 di Ankara, Turki pada Mei 2020/Net
rmol news logo Upaya Bangladesh untuk menampung pengungsi Rohingya mendapat apresiasi dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Pujian itu disampaikan saat konferensi pers setelah pertemuan dengan mitranya dari Bangladesh, AK Abdul Momen.

Dalam kesempatan itu Cavusoglu berterima kasih kepada Dhaka karena telah mau menampung jutaan pengungsi Rohingya.

"Kami tahu bahwa ini adalah beban besar dan tanggung jawab besar bagi Bangladesh. Lebih dari 4 juta pengungsi sebenarnya ditampung oleh Bangladesh secara total, jadi ini adalah tanggung jawab besar di pundak mereka. Kami menghargai upaya mereka," katanya kepada wartawan di Ankara, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (14/9).

Cavusoglu mengatakan bahwa Turki, dengan semua organisasinya, mendukung orang-orang Rohingya dan telah membantu Bangladesh.

Ia menegaskan, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) juga memberikan dukungan yang signifikan untuk proyek pembangunan di Bangladesh, selain upaya untuk Rohingya.

Menggarisbawahi bahwa Ankara juga mengulurkan tangan membantu Dhaka selama wabah Covid-19, dia mengatakan bahwa Turki akan mengirimkan sejumlah bantuan medis tambahan ke Bangladesh.

"Kami akan mengirim pasokan medis tambahan, termasuk respirator, ke Bangladesh atas arahan Presiden kami. Kami akan terus berdiri di samping saudara-saudara Bangladesh kami," katanya.

Menyinggung soal keterkaitan sejarah antara Turki dan Bangladesh, Cavusoglu berkata: “Kami tidak bisa melupakan dukungan yang diberikan saudara-saudara Bengali kami selama Perang Kemerdekaan. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih."

Cavusoglu juga mengatakan kedua negara, yang juga merupakan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), akan terus bekerja sama dalam solidaritas di OKI.

Selain itu, Cavusoglu mengatakan mereka juga bertukar pandangan tentang Organisasi D-8 untuk Kerja Sama Ekonomi dan menambahkan bahwa mereka akan melanjutkan upaya mereka untuk memperkuat D-8 dan memperluas grup dan bahkan mengubahnya menjadi D-20.

Organisasi D-8 diluncurkan pada 15 Juni 1997, setelah perdana menteri Turki, Necmettin Erbakan, mengusulkan pembentukan kelompok ekonomi yang terdiri dari delapan negara berkembang dari dunia Muslim, termasuk Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki.

Dalam pertemuan itu Cavusoglu juga merayakan peringatan 100 tahun kelahiran pemimpin pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman.

Sementara itu, Menlu Momen mengatakan Bangladesh dan Turki adalah dua negara yang mempunyai ikatan saudara dan bahwa hubungan mereka didasarkan pada hubungan sejarah, hubungan agama dan budaya, serta aspirasi bersama untuk dunia yang damai dan dunia Muslim yang sejahtera.

Dia menggarisbawahi bahwa Turki mendukung Bangladesh dalam krisis Rohingya sejak 2017 dan membangun rumah sakit pertama di kamp-kamp Rohingya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA