Dalam percakapan telepon dengan Emmanuel Macron, Vladimir Putin menekankan tuduhan yang beredar atas kasus keracunan Navalny adalah tidak mendasar. Ia meminta harus ada penyelidikan lebih dalam.
"Untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari insiden itu, spesialis Jerman harus mengirim ke Rusia biomaterial dan pernyataan resmi tentang hasil tes sampel yang dikumpulkan dari Alexei Navalny, dan harus mulai bekerja sama dengan dokter Rusia," ujar pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, menyampaikan hasil percakapan kedua pimpinan, dikutip dari
Yenisafak, Selasa (15/9).
Kedua presiden kemudian sepakat adanya parameter untuk kemungkinan interaksi antara Rusia dan UE terkait insiden tersebut.
Navalny, 44 dan seorang kritikus Putin, jatuh sakit pada 20 Agustus dalam penerbangan dari kota Tomsk di Siberia ke Moskow. Pesawat melakukan pendaratan darurat di Omsk dan Navalny dilarikan ke rumah sakit di mana dia menghabiskan dua hari sebelum dikirim ke Berlin untuk perawatan.
Minggu lalu Steffen Seibert, juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, mengatakan Berlin akan memberi tahu UE dan NATO, serta Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), setelah dugaan adanya penemuan zat racun kimia dalam hasil tes Navalny.
Pada hari Selasa, para menteri luar negeri negara-negara anggota G7 meminta Rusia untuk menemukan dan mengadili para pelaku dugaan keracunan Navalny.
Macron telah meminta Putin dan Rusia untuk transparan soal ini dan tidak menunda penyelidikan keracunan Navalny.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: