Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aturan Dagangnya Untuk China Dikritik WTO, AS Bela Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 16 September 2020, 08:17 WIB
Aturan Dagangnya Untuk China Dikritik WTO, AS Bela Diri
Perang dagang Amerika Serikat dan China/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) balik menyerang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) setelah badan PBB tersebut mengklaim Washington telah melanggar aturan perdagangan global.

Dalam laporan setebal 66 halaman yang dirilis pada Selasa (15/9), WTO menyebut tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS telah melanggar aturan.

Panel WTO yang beranggotakan tiga orang mengatakan, bea masuk tersebut melanggar aturan perdagangan karena hanya berlaku untuk China dan berada di atas tarif maksimum yang telah AS sepakati sebelumnya.

"Panel sangat menyadari konteks yang lebih luas di mana sistem WTO yang saat ini beroperasi mencerminkan serangkaian ketegangan perdagangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya," bunyi laporan yang dikutip The Guardian itu,

Lebih lanjut, panel tersebut mendesak AS untuk mengembalikan tindakannya sesuai dengan peraturan. Panel juga meminta para pihak yang berselisih dapat mencari solusi bersama yang memuaskan.

Menanggapi kritikan itu, AS marah dan menggambarkan WTO sama sekali tidak memadai untuk mengkritiknya. Washington berdalih, tarif yang dikenakan pada China dilakukan karena Beijing mencuri alat kekayaan intelektual dan memaksa perusahaan Amerika untuk mentransfer teknologi untuk akses ke pasar China.

“Laporan panel ini menegaskan apa yang telah dikatakan pemerintahan Trump selama empat tahun, WTO sama sekali tidak memadai untuk menghentikan praktik teknologi berbahaya China," ujar perwakilan dagang AS, Robert Lighthizer pada hari yang sama.

"Amerika Serikat harus diizinkan untuk membela diri terhadap praktik perdagangan yang tidak adil, dan pemerintahan Trump tidak akan membiarkan China menggunakan WTO untuk mengambil keuntungan dari pekerja, bisnis, petani, dan peternak Amerika," sambungnya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan China mengungkap, Beijing mendukung aturan dan putusan dari WTO.

AS sendiri kemungkinan akan mengajukan banding atas putusan tersebut. Namun, hal itu akan membuat kasus tersebut menjadi batal hukum, karena Washington telah memblokir penunjukan hakim ke badan banding WTO, mencegahnya mengumpulkan jumlah minimum yang diperlukan untuk menyidangkan kasus.

Selama perang perdagangan dua tahun dengan Beijingg, Trump mengancam tarif pada hampir semua impor China, lebih dari $500 miliar dolar AS, sebelum kedua negara menandatangani kesepakatan perdagangan fase 1 pada Januari.

Tarif tambahan masih berlaku untuk barang-barang China senilai 370 miliar dolar AS, dan bea masuk 62,16 miliar dolar AS telah dikumpulkan sejak Juli 2018.

Kritikan dari WTO tampaknya akan membantu Trump untuk mempertimbangkan meninggalkan organisasi itu. Sama halnya ketika AS meninggalkan WHO. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA