Pergantian sistem pemerintahan Barbados dari monarki parlementer menjadi republik akan dilakukan pada perayaan Hari Kemerdekannya yang ke-55 pada 30 November 2021.
Dengan berubahnya status tersebut, negara di Karibia itu juga akan mencopot Ratu Elizabeth II sebagai Kepala Negara yang telah menjadi penguasa monarki di sana sejak 6 Februari 1952.
"Waktunya telah tiba untuk sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonial kita," ujar Gubernur Jenderal Barbador, Sandra Mason saat menyampaikan pidato atas nama Perdana Menteri Mia Mottley, seperti dikutip
pada Rabu (16/9).
"Orang Barbad menginginkan Kepala Negara Barbadian. Ini adalah pernyataan keyakinan tertinggi pada siapa kami dan apa yang mampu kami capai. Karenanya, Barbados akan mengambil langkah logis berikutnya menuju kedaulatan penuh dan menjadi Republik," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.