Dalam laporan pertama mereka pada Rabu (16/9), tim penyelidik dari Misi Pencari Fakta Internasional, yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB setahun yang lalu, menemukan sejumlah dugaan pelanggaran di Venezuela.
"Kami menemukan alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa otoritas dan pasukan keamanan Venezuela sejak 2014 telah merencanakan dan melaksanakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius," ujar Marta Valinas, Ketua Pencari Fakta dalam sebuah pernyataan.
Ia menuntut pihak berwenang Venezuela segera melakukan investigasi independen yang transparan, dan memastikan para korban menerima ‘ganti rugi penuh’.
Tim meneliti sekitar 2.500 insiden sejak 2014 melibatkan lebih dari 5.000 pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Tim yang beranggotakan tiga orang itu tidak dapat mengunjungi Venezuela karena tidak adanya akses, tetapi penyelidikan itu berdasarkan temuan mereka pada 274 wawancara jarak jauh dengan para korban, saksi, mantan pejabat negara dan lainnya, dan analisis dokumen rahasia, termasuk berkas kasus hukum.
Maduro tengah menghadapi tekanan yang meningkat dari lawan politiknya seiring dengan berbagai krisis yang melanda negara itu beberapa tahun terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: