Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Dilegalkan Sebagai Obat, 700 Ribu Pasien Di Prancis Dapat Penuhi Syarat Terapi Dengan Ganja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 17 September 2020, 07:35 WIB
Jika Dilegalkan Sebagai Obat, 700 Ribu Pasien Di Prancis Dapat Penuhi Syarat Terapi Dengan Ganja
Ilustrasi/Net
RMOL. Deputi Prancis kembali mendesak pemerintah Presiden Emmanuel Macron tidak lagi menunda-nunda pengujian ganja untuk digunakan sebagai obat dengan mengatakan bahwa tingkat keterlambatannya sangat mengkhawatirkan dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.

Sambil menyajikan laporan interimnya tentang pertanyaan kontroversial terkait legalisasi penggunaan terapeutik ganja, komite parlemen mengatakan Prancis harus mempertimbangkan produksi tanaman yang saat ini dikendalikan negara dan dilarang di Prancis.

"Sudah saatnya Prancis keluar dari zaman kegelapan tentang ganja, yang merupakan candu tetapi juga bisa menjadi obat," kata Jean-Baptiste Moreau, penulis utama laporan tersebut, seperti dikutip dari AFP, Rabu (16/9).

"Ini untuk pasien yang tidak bisa lagi bertahan menunggu lebih lama," katanya.

Presiden Komite, Rodin Reda, bahkan mengatakan Prancis telah gagal mengambil tindakan yang pro aktif.

"Pemerintah telah gagal untuk bertindak dengan cara yang cukup pro-aktif," katanya menambahkan saat konferensi pers.

Tahun lalu, parlemen mengesahkan uji coba medis ganja pada 3.000 pasien dengan penyakit serius seperti epilepsi, nyeri neuropatik atau efek samping dari kemoterapi.

Awalnya mereka akan mulai pengujian kembali bulan ini, sebelum otoritas kesehatan mengundur rencana itu ke Januari 2021 dengan alasan pandemik virus corona.

Pekan lalu, 50 dokter dan asosiasi pasien meminta pemerintah segera menerbitkan keputusan agar pengobatan dapat dimulai pada kuartal pertama tahun depan.

"Kita harus menghindari penundaan lagi," kata komite parlemen pada Rabu (16/9) diikuti dengan Moreau yang mengancam akan mengajukan rancangan undang-undang ke parlemen jika pemerintah gagal bertindak.

"Seiring waktu, 700 ribu pasien di Prancis dapat memenuhi syarat untuk pengobatan ganja," kata laporan itu.

Laporan tersebut juga mengatakan jika mengumpulkan jumlah yang dibutuhkan dari luar negeri akan menjadi penyimpangan dalam istilah ekonomi dan kesehatan. Oleh karena itu, Prancis membutuhkan sektor produksi ganja domestiknya sendiri, katanya, seraya menambahkan bahwa banyak petani yang ingin menanam tanaman itu.

Namun, hal ini membutuhkan perubahan dalam undang-undang yang saat ini melarang produksi tanaman dengan lebih dari 0,2 persen THC, yang menjadi komponen psikotropika ganja.

Sementara itu, awal pekan ini Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin menyiratkan gagasan bahwa Prancis juga dapat mulai bereksperimen dengan ganja untuk penggunaan rekreasi.

"Sebagai menteri dalam negeri dan poltikus, saya tidak bisa memberi tahu orang tua yang berjuang untuk anak-anak mereka untuk berhenti dari kecanduan narkoba bahwa kami akan melegalkan hal ini," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA