Dalam pidatonya di sesi ke-45 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (16/9), Kuasa Usaha Kuba Lester Delgado menunjukkan bahwa Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet dan kantornya harus memfokuskan pekerjaan mereka pada keadilan dan universalitas.
"Perjuangan melawan politisasi dan selektivitas harus menjadi tujuan dan prioritas dalam pekerjaan," tekan Delgado.
Diplomat Kuba itu juga mengutuk perang salib yang kotor terhadap Venezuela dan Nikaragua dan menyatakan solidaritas Kuba dengan negara-negara tersebut.
"Kami mengutuk tindakan koersif sepihak, ancaman terus menerus, destabilisasi dan campur tangan, di antara agresi lainnya, yang secara serius melanggar Piagam PBB dan Hukum Internasional," kata Delgado, mengutip Telesur English, Rabu (16/9).
"Kami mendesak Komisaris Tinggi untuk melanjutkan upaya memberikan kontribusi pada penghormatan, pendekatan yang seimbang, objektivitas, dialog dan kerjasama, yang sangat kurang dari Dewan ini dan hak asasi manusia," lanjutnya di forum tersebut.
Sebelum sesi ke-75, Kementerian Luar Negeri Kuba berkomitmen untuk membela multilateralisme dan memberikan penghormatan penuh terhadap prinsip dan norma Hukum Internasional, serta peran penting PBB dan majelis umumnya dalam menangani tantangan serius yang dihadapi umat manusia.
Para diplomat Karibia juga meratifikasi komitmen mereka untuk "pembangunan tatanan internasional yang demokratis, adil, dan setara yang menanggapi seruan untuk perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: