Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Retas Ratusan Perusahaan Dunia, Tujuh Peretas Dari China Dan Malaysia Didakwa AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 17 September 2020, 09:18 WIB
Retas Ratusan Perusahaan Dunia, Tujuh Peretas Dari China Dan Malaysia Didakwa AS
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebanyak lima warga China dan dua warga Malaysia didakwa di Amerika Serikat (AS) karena diduga melakukan operasi peretasan besar-besaran di berbagai penjuru dunia.

Departemen Kehakiman AS pada Rabu (16/9) menyebut, mereka sudah menjalani opersi peretasan global selama setidaknya enam tahun terakhir.

Mereka diduga sudah meretas komputer dari ratusan perusahaan dan penyelenggara di seluruh dunia untuk mengumpulkan identitas, membajak sistem untuk tebusan, dan menggunakan ribuan komputer dari jarak jauh untuk mendapatkan cryptocurrency seperti bitcoin

Dilapokran AFP, tiga dari tersangka China beroperasi di Chengdu 404, sebuah perusahaan yang berbasis di Sichuan yang konon menawarkan layanan keamanan jaringan untuk bisnis lain. Dua warga negara China lainnya meruapakan mantan pekerja Chengdu 404.

Sementara itu, dua warga Malaysia, didakwa melakukan peretasan ke perusahaan game besar untuk mencuri rahasia dan "artefak game", di mana kredit di dalam game dipergadangkan.

Ketujuhnya yang dikenal sebagai organisasi peretas "APT41" merupakan orang yang telah dicari oleh tim ahli keamanan siber. Disebut organisasi karena mereka memiliki alat dan teknik yang sama.

Dari surat dakwaan, tidak diidentifikasi apaka aksi peretasan tersebut juga melibatkan pemerintah China.

Namun, menurut pengajuan pengadilan, salah satu peretas Changdu 404, Jiang Lizhi, membual kepada rekannya pada 2012 bahwa ia dilindungi oleh Kementerian Keamanan Negara China. Ia jga tidak dapat meretas di dalam negeri.

"Beberapa dari pelaku kriminal ini percaya bahwa hubungan mereka dengan China memberi mereka lisensi gratis untuk meretas dan mencuri di seluruh dunia," ujar jaksa federal Michael Sherwin dalam sebuah pernyataan.

Meski begitu, tidak ada indikasi motivasi politik dalam aktivitas peretasan mereka, meski mereka mendapatkan akses ke sistem komputer pemerintah di India dan Vietnam.

Pda 2018, Chengdu 404 menggelar program untuk mengumpulkan informasi tentang orang-orang yang terlibat dalam gerakan demokrasi Hong Kong, pada grup media AS yang melaporkan perlakuan terhadap minoritas Uighur di wilayah Xinjiang China, dan pada seorang biksu Buddha Tibet.

Ketujuh orang tersebut menghadapi berbagai tuduhan termasuk penipuan komputer dan kawat, pencurian identitas, pencucian uang, dan pemerasan.

Kelima warga China itu masih buron, tetapi dua warga Malaysia itu ditangkap di Malaysia pada Senin (14/9) dan Washington sedang mengupayakan ekstradisi mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA