Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Upaya Perdamaian, PM Libya Mengundurkan Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 17 September 2020, 09:31 WIB
Di Tengah Upaya Perdamaian, PM Libya Mengundurkan Diri
Perdana Menter Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya, Fayez Al-Sarraj/Net
rmol news logo Perdana Menter Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli, Fayez Al-Sarraj telah mengumumkan pengunduran dirinya.

Melalui pidato yang disiarkan di televisi dari ibukota Tripoli pada Rabu malam (16/9), Al-Sarraj mengatakan akan mundur selambat-lambatnya pada akhir Oktober.

“Saya menyatakan keinginan tulus saya untuk menyerahkan tugas saya kepada otoritas eksekutif berikutnya selambat-lambatnya akhir Oktober,” katanya, seperti dikutip ANF.

Pengunduran diri Sarraj sendiri muncul di tengah upaya pembicaraan damai antara faksi-faksi yang bersaing di Libya. Pada awal bulan ini, mereka bahkan sepakat untuk mengadakan pemilihan dalam waktu 18 bulan ke depan untuk menunjuk pemerintahan baru.

“Semoga komite dialog menyelesaikan tugasnya dan memilih dewan presiden dan perdana menteri baru,” tambahnya.

Sarraj adalah kepala GNA, yang berbasis di Tripoli, sementara Libya timur dan sebagian besar wilayah selatan dikendalikan oleh Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin oleh Khalifa Haftar.

Ia telah memimpin GNA sejak dibentuk pada 2015 sebagai hasil dari perjanjian politik yang didukung PBB yang bertujuan untuk menyatukan dan menstabilkan Libya.

Perang saudara di Libya terjadi pada 2011, ketika berusaha menggulingkan Muammar Gaddafi. Namun situasi memburuk karena banyaknya kekuata lain yang ikut camput di dalamnya, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Rusia yang mendukung LNA, sementara Turki mendukung GNA.

Kemuduran Sarraj sendiri diperkirakan akan menambah ketidakpastian politik. Bahkan akan memicu pertengkaran di antara saingan dalam koalisi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA