Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kirimi Surat, Joe Biden Minta PM Boris Johnson Hormati Perjanjian Jumat Agung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 17 September 2020, 10:28 WIB
Kirimi Surat, Joe Biden Minta PM Boris Johnson Hormati Perjanjian Jumat Agung
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net
rmol news logo Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden memberikan peringatan kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson terkait kesepakatan Brexit yang saat ini kontroversial.

Biden mengatakan, kesepakatan dagang antara Inggris dan AS hanya akan bergantung pada perjanjian damai Irlandia Utara yang berusaha dibatalkan Johnson.

Lebih lanjut, Biden menggemakan suara para pemimpin Eropa lainnya, bahwa upaya Johnson telah melanggar hukum internasional, bahkan aturan yang telah ia sepakati sendiri.

"Intervensinya menunjukkan bagaimana proposal Johnson untuk mengesampingkan perjanjian perceraian Brexit yang ditandatangani dengan UE menimbulkan dampak internasional, dan membuat perjanjian perdagangan bebas transatlantik menjadi lebih sulit," cuit Biden.

Selain itu, Biden sudah mengirimkan surat kepada Johnson bersama dengan empat anggota senior Kongres. Di dalam surat tersebut, Biden meminta Johnson menanggalkan semua upaya yang melanggar hukum.

"Kongres Amerika Serikat tidak akan mendukung perjanjian perdagangan bebas antara Amerika Serikat dan Inggris jika Inggris gagal untuk mempertahankan keuntungan dari Perjanjian Jumat Agung dan proses perdamaian yang lebih luas," demikian bunyi surat yang dikutip The National tersebut.

Meski Biden mengkritik tindakan yang diambil Johnson, namun pemerintahan petahana Presiden Donald Trump tampaknya tidak mempermasalahkan itu.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, pembicaraan perdagangan dengan Inggris berjalan dengan baik. Ia mengatakan, AS mendukung Inggris sebagai mitra yang dapat dipercaya.

“Saya yakin mereka akan melakukannya dengan benar,” katanya.

Sejauh ini, pemerintah Inggris belum menetapkan jadwal pasti untuk menyepakati perjanjian dagang bebas dengan AS.

AS merupakan tujuan terbesar ekspor Inggris di luar UE, dengan nilai perdagangan antara kedua negara mencapai 270 miliar dolar AS pada 2019. Perjanjian perdagangan bebas dengan AS akan meningkatkan PDB Inggris sebesar 0,16 persen dalam jangka panjang, kata perkiraan pemerintah Inggris yang diterbitkan pada Maret. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA