Dalam sebuah pertemuan di Minsk yang diakhiri dengan konferensi pers, Lukashenko menjelaskan pinjaman itu harus ia kembalikan segera.
"Saya harus memberi tahu Anda, bahwa itu adalah desakan saya. Baik Perdana Menteri maupun Menteri Keuangan menyarankan kepada saya bahwa kami harus melunasi pinjaman ini -tahun ini kami harus membayar kembali satu miliar (kepada Rusia) untuk hutang lama kami," katanya. Seraya menambahkan itu adalah resiko yang harus ditempuhnya di masa sulit seperti sekarang.
"Terlepas dari semua kesulitan, kami siap mengembalikan miliaran ini. Ini bukan pinjaman baru. Ini adalah permintaan saya kepada kepemimpinan Rusia bahwa kami tidak akan membayar miliar ini tahun ini, kami akan menyimpannya dan menundanya hingga tahun depan. Suku bunga di sana bisa diterima. Jadi ini masalah pembiayaan kembali," lanjut Lukashenko.
"Seorang teman dalam masalah, dan saya mengatakannya dengan tulus," kembali Lukashenko mengutip saat-saat ia bertemu Putin pada Senin (14/9), seperti dilaporkan
The Guardian.
Pada akhir Agustus, Lukashenko mengumumkan bahwa Belarus akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia tentang pembiayaan kembali utang negara republik sebesar 1 miliar dolar AS.
Menteri Keuangan Belarusia Yuri Seliverstov sebelumnya mencatat bahwa total tahun ini negara harus membayar sekitar 3,6 miliar dolar AS utang nasional mata uang asing dan 2 miliar dolar AS dari jumlah itu telah dibayarkan. Menurut Kementerian Keuangan republik, pada Juli 2020, utang luar negeri Belarus mencapai 18 miliar dolar AS, seperti dikutip
Tass, Kamis (17/9).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan kepada wartawan bahwa pinjaman ke Belarus akan diberikan dalam dua tahap, yaitu satu miliar dolar AS pada 2020 dan 500 juta dolar AS lagi pada 2021.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: