Hasilnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, Indonesia telah masuk ke dalam kategori
Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility.
"Berarti Indonesia akan memperoleh akses vaksin sebesar 20 persen dari populasi kita," ujar Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (17/9).
Selain itu, Retno mengatakan, Indonesia juga akan memperoleh keringanan finansial melalui mekanisme ODA
(Official Development Assistance) maupun
co-financing.
Dengan mekanisme pendanaan tersebut, diharapkan vaksin Covid-19 yang dibeli oleh Indonesia dapat lebih murah.
"Perkiraan kita vaksin melalui jalur kerja sama multilateral ini baru akan tersedia pada tahun 2021," terang Retno.
Dalam pernyataannya, Retno manyampaikan, pencapaian-pencapaian negosiasi tersebut dilakukan oleh tim Kementerian Luar Negeri, baik di Jakarta maupun perwakilan di PTRI Jenewa dan KBRI Oslo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: