Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

CDC: Masker Lebih Ampuh Dari Vaksin, Trump: Itu Jika Cara Pakainya Benar Tapi Mereka Memainkannya Lalu Menyentuh Piring

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 17 September 2020, 16:36 WIB
CDC: Masker Lebih Ampuh Dari Vaksin, Trump: Itu Jika Cara Pakainya Benar Tapi Mereka Memainkannya Lalu Menyentuh Piring
Presiden Donald Trump saat mengunjungi pabrik masker/Net
rmol news logo Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa bingung dengan pernyataan Direktur Center of Disease Control and Prevention (CDC) yang mengatakan vaksin Covid-19 mungkin tidak tersedia hingga tahun depan, sehingga saat ini masker menjadi cara yang efektif untuk memerangi penyebaran virus corona.

"Saya yakin dia bingung," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat dengan Parlemen AS, Rabu (16/9), Kepala DCD Robert Redfield mengatakan vaksin akan tersedia bagi semua warga AS pertengahan 2021 karena biasanya ada jeda antara izin penggunaan dari otoritas dengan ketersediaan vaksin. Itu membutuhkan waktu sekitar 6-9 bula, seperti dikutip The Guardian.

Pernyataan Redfield itu bertentangan dengan Trump, yang mengatakan vaksin dapat tersedia pada akhir tahun, malah mungkin sudah tersedia saat pemilihan presiden pada 3 November.

Redfield yang bersaksi bahwa memakai masker wajah mungkin menawarkan lebih banyak perlindungan terhadap penyebaran virus corona daripada vaksin, mengatakan, "saat ini itu alat kesehatan masyarakat paling penting dan paling kuat yang kami miliki untuk melawan pandemi," kata Redfield.

"Masker wajah ini lebih terjamin untuk melindungi saya dari Covid-19 daripada saat saya memilih vaksin Covid-19," kata Redfield, menambahkan bahwa vaksin tidak 100 persen efektif, dan bahwa masyarakat Amerika belum merangkul penggunaan masker ke tingkat yang dapat mengendalikan wabah secara efektif.

Beberapa jam kemudian, Trump memberikan tanggapannya, mengatakan selama konferensi pers Gedung Putih bahwa Redfield salah dalam kedua hal tersebut.

"Saya meneleponnya, saya berkata, 'Apa yang Anda maksud dengan itu?'" kisah Trump kepada wartawan. “Saya pikir dia baru saja melakukan kesalahan. Saya pikir dia salah paham dengan pertanyaan itu."

Komentar itu muncul sehari setelah Gedung Putih dan Trump mengadakan upacara perjanjian damai dengan pejabat dari tiga negara asing yang sebagian besar mengabaikan pedoman jarak sosial dan masker.

Meskipun CDC berulang kali menyerukan agar orang Amerika mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona, Trump mengatakan di balai kota ABC Selasa malam bahwa ada banyak orang yang berpikir bahwa masker itu tidak baik.

Ia mengambil contoh bagaimana masker sebenarnya kurang efektif apalagi jika penggunanya tidak tahu cara yang benar dalam menggunakannya.

“Mereka datang, mereka dengan menggunakan masker melayani Anda. Saya melihatnya beberapa hari yang lalu, di mana mereka melayani saya dan mereka menyentuh bagian maskernya. Saya tidak menyalahkan mereka. Mereka menyentuh bagian masker yang sedang digunakannya, bermain-main dengan masker itu. Lalu mereka menyentuh piring atau sesuatu. Itu tidak benar, tidak baik," kata Trump.

Presiden kadang-kadang mengenakan masker dan mengatakan itu penting. Namun tindakannya mengirimkan pesan berbeda kepada pendukungnya.

Gedung Putih dan tim kampanye pemilihan Trump beberapa kali terlihat mengabaikan pedoman CDC, pedoman negara bagian, dan pejabat kesehatan masyarakat setempat, yang mengizinkan kerumunan besar pengunjung untuk berdiri berdekatan, tidak mewajibkan penggunaan masker.

Setelah Trump mempertanyakan keefektifan masker, sekretaris persnya, Kayleigh McEnany, mengatakan kepada wartawan bahwa presiden selalu mendukung penggunaan masker. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA