Sayangnya, di tengah pandemi Covid-19, Sidang Majelis Umum tidak dapat digelas secara tatap muka penuh.
PBB dan negara-negara anggota telah sepakat untuk menggunakan mekanisme
hybrid dalam menyelenggarakan Sidang Majelis Umum ke-75 yang dimulai sejak Selasa (15/9).
Meski begitu, nilai-nilai pertemuan tidak boleh berubah. Indonesia pun, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, telah menyiapkan beberapa pesan penting di hadapan Majelis Umum PBB, meliputi penguatan multilateralisme dan solidaritas.
Retno mengatakan, solildaritas dan kerja sama internasional untuk menangani pandemi sangatlah penting, baik di sektor kesehatan maupun berbagai dampak sosial ekonomi pandemi.
"Mendorong peningkatan kinerja serta peran PBB," ujar Retno.
"Menyerukan pentingnya seluruh negara terus memperkuat PBB dan multilateralisme," sambungnya.
Sidang Majelis Umum PBB sendiri akan menghasilkan Deklarasi “Peringatan 75 Tahun PBBâ€.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: