Ini menjadi yang terbaru setelah beberapa patung sebelumnya menjadi sasaran amuk pengunjuk rasa di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir, yang dimulai di AS dengan menargetkan patung tokoh Konfederasi sebagai bagian dari gerakan Black Lives Matter dan sejak itu menyebar ke negara lain, termasuk Inggris dan Prancis.
Patung Sebastian de Belalcazar telah berdiri di atas Popayan, sebuah kota di Kolombia, sejak 1937. Pada Rabu (16/9) penduduk asli bersenjatakan tali menarik patung itu dari alasnya, menjatuhkan apa yang mereka katakan sebagai simbol masa kolonial negara itu.
Gambar dan video patung yang sedang dibongkar itu diposting di media sosial, di mana terdengar suara para pengunjuk rasa bersorak dan merayakan saat bangunan itu runtuh.
Itu terjadi di tengah protes masyarakat adat Misak, Nasa dan komunitas Pijao terhadap pemusnahan budaya dan fisik penduduk asli Kolombia dalam 500 tahun sejak penaklukan Spanyol, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (17/9).
Sebastián de Belalcazar (1479 - 1551) adalah seorang penakluk Spanyol . Ia dikenal sebagai pendiri kota-kota kolonial di bagian barat laut Amerika Selatan.
De Belalcazar mendirikan Popayan pada tahun 1537 selama penaklukan Spanyol. Dia juga mendirikan Quito di Ekuador. Tapi orang Misak menuduhnya mencuri tanah dan membunuh leluhur mereka.
De Belalcazar dijatuhi hukuman mati di Cartagena, di pantai Karibia pada tahun 1551.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: