Tepat pada hari kunjungan Krach, yaitu pada Jumat (18/9), Beijing menggelar latihan tempur di dekat Selat Taiwan dengan melibatkan komando teater timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Tanpa memberikan rincian mengenai latihan tersebut, jurubicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang menegaskan aksi tersebut dilakukan untuk melindungi kedaulatan nasional.
"Itu adalah tindakan yang wajar dan perlu yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan untuk melindungi kedaulatan nasional dan intergritas teritorial," ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
Dalam pernyataannya, Ren mengatakan, Taiwan adalah urusan internal China yang tidak boleh melibatkan campur tangan asing. Namun, ia katakan, beberapa waktu terakhir AS berusaha untuk menggunakan Taiwan dalam mengontrol China.
“Baru-baru ini, otoritas AS dan Partai Progresif Demokratik (DPP) meningkatkan kolusi mereka, seringkali menimbulkan gangguan,†kata Ren, merujuk pada partai yang berkuasa di Taiwan yang menaungi Presiden Tsai Ing-wen.
“Mereka yang bermain api akan terbakar,†sambungnya.
Sejauh berita ini dirilis, pemerintah Taiwan belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, Krach sendiri mengunjungi Taiwan dengan sederhana. Ia menjadi pejabat tinggi AS kedua yang berkunjung secara resmi setelah Menteri Kesehatan Alex Azar.
Krach dijadwalkan bertemu dengan Tsai dan menghadiri upacara peringatan mendiang Presiden Lee Teng-hui pada Sabtu (19/9).
Kunjungan Krach sendiri ditujukan untuk membangun kerja sama ekonomi dengan Taiwan, meski sebenarnya AS tidak memiliki hubungan resmi dengan pulau tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: