Demikian pesan yang disampaikan oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in ketika bertemu dengan pemimpin komunitas Buddha di Cheong Wa Dae (Gedung Biru) pada Jumat (18/9).
"Jika (kita) tidak putus asa untuk pertemuan dan dialog, kita pasti akan melangkah ke jalan perdamaian dan unifikasi," ujar Moon, seperti dikutip
Yonhap.
Menjelang perayaan dua tahun pertemuan puncak Korea Selatan-Korea Utara pada Sabtu (19/9), Moon meminta dukungan para pemimpin Buddha untuk perdamaian Semenanjung Korea.
Lebih lanjut, ia juga meminta bantuan kepada komunitas Buddha untuk membantu upaya membuka jalan pertukaran antar-Korea.
Pada 2018, Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan tiga pertemuan puncak, yaitu April, Mei, dan September. Pertemuan antara Moon dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerja sama antar negara.
Secara khusus, pembicaraan tersebut difokuskan pada denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Hasilnya, para pemimpin juga setuju untuk mendirikan Kantor Penghubung bersama di kota perbatasan Kaesong di Korea Utara dan menggunakannya sebagai saluran komunikasi antara kedua negara.
Namun, kantor tersebut dihancurkan oleh Korea Utara pada Juni 2020 karena memburuknya hubungan bilateral dengan Seoul, yang menurut Pyongyang, tidak dapat mencegah para pembelot Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan untuk mendistribusikan selebaran propaganda di perbatasan menggunakan balon.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: