Muzik-Sen memperkirakan ada sejuta musisi yang terdaftar di Turki. Mereka mayoritasnya bekerja tanpa asuransi dan jaminan sosial. Selama pandemi virus corona, mereka mengalami kesulitan mendapat penghasilan seiring tak diizinkannya lagi kegiatan berkumpulnya massa dan ditutupnya semua akses.
Panggung-panggung tidak diijinkan lagi, perjalanan ditutup, dan mereka mengalami kesulitan yang ekstrem dengan lenyapnya sumber penghasilan. Musisi yang semula mengandalkan pendapatan dari panggung tak lagi bisa melakukan hal tersebut. Pendapatan sambilan dari kegiatan pernikahan dan lainnya juga sudah tidak ada.
Mengutip
Arab News, Sabtu (19/9), para musisi berharap pemerintah memberikan bantuannya. Pemerintah bisa mengucurkan paket bantuan guna mencegah mereka bunuh diri karena stres tak punya penghasilan. Namun, sejauh ini pemerintah belum mengambil keputusan apa pun. Bantuan tidak turun.
"Pemerintah belum memberi perlindungan pada musisi dalam kondisi sulit ini. Padahal ketika tanpa kehadiran musisi maka kebudayaan terancam perkembangannya," kata perwakilan Musik-Sen Hasan Aldemir.
Aldemir menyatakan musisi menopang sektor pekerja informal di Turki. Oleh karena itu pemerintah perlu mengambil langkah penyelamatan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: