Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Donald Trump Dapat Teror, Amplop Misterius Berisi Racun Risin Dikirim Ke Gedung Putih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 20 September 2020, 10:43 WIB
Donald Trump Dapat Teror, Amplop Misterius Berisi Racun Risin Dikirim Ke Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net
rmol news logo Sebuah upaya penyerangan yang mengancam nyawa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berhasil digagalkan.

Sebuah amplop yang dialamatkan ke Gedung Putih dilaporkan berisi racun risin yang berbahaya. Amplop tersebut diyakini berasal dari Kanada dan ditemukan di fasilitas pemerintah di Washington yang menyaring semua amplop yang dialamatkan ke Gedung Putih.

Dilaporkan The New Daily, investigasi awal menunjukkan, amplop itu terbukti positif risin, racun yang diekstrak dari biji jarak yang telah digunakan dalam upaya pembunuhan dan insiden terorisme.

Penyelidik federal segera melakukan penyelidikan untuk menentukan dari mana amplop itu berasal dan siapa yang mengirimnya. FBI, Dinas Rahasia, dan Dinas Inspeksi Pos AS memimpin penyelidikan.

Dalam sebuah pernyataan, FBI mengatakan para agen sedang bekerja untuk menyelidiki surat mencurigakan yang diterima di fasilitas surat pemerintah AS dan bahwa tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan publik.

Sejauh ini, ada banyak insiden yang melibatkan amplop yang dikirimkan dengan risin kepada pejabat AS.

Pada 2018, seorang pria Utah, William Clyde Allen III, didakwa karena membuat ancaman terkait risin, termasuk mengirimkan ancaman terhadap Trump dan pejabat federal lainnya termasuk Direktur FBI Christopher Wray. Akhirnya, Allen ditahan.

Pada 2014, seorang pria Mississippi dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah mengirim surat yang ditaburi risin kepada Presiden Barack Obama dan pejabat lainnya.

Juga pada 2014, seorang aktor Texas dijatuhi hukuman 18 tahun penjara karena mengirimkan surat yang berisi ricin kepada Obama dan mantan walikota New York Michael Bloomberg. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA