Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketika Pemerintah Abai, Asosasi Medis India Beberkan Besarnya Jumlah Dokter Yang Meninggal Karena Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 20 September 2020, 11:47 WIB
Ketika Pemerintah Abai, Asosasi Medis India Beberkan Besarnya Jumlah Dokter Yang Meninggal Karena Covid-19
Dokter di India/Net
rmol news logo Asosiasi Medis India (IMA) marah dengan sikap pemerintah yang tampak abai dengan jumlah dokter yang meninggal dunia karena tertular Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Melalui pernyataannya, IMA mencatat ada 382 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19 di India. Itu adalah angka kematian dokter akibat Covid-19 paling tinggi di dunia.

Dokter termuda yang meninggal berusia 27 tahun dan yang tertua adalah 85 tahun. Tingkat kematian dokter di India sendiri 10 kali lebih tinggi daripada populasi umum.

Data yang diberikan IMA tersebut merupakan tanggapan atas komentar pemerintah yang enggan menyebut jumlah korban tenaga medis akibat Covid-19,

Beberapa hari setelah India memiliki 5 juta kasus virus corona, Menteri Kesehatan Dr Harsh Vardhan mengaku tidak mengetahui angka kematian dokter akibat Covid-19.

"Tampaknya mereka dapat diabaikan. Berpura-pura bahwa informasi ini tidak pantas menjadi perhatian bangsa adalah keji," ujar IMA dalam pernyataannya yang dikutip Sydney Morning Herald pada Minggu (20/9).

"Para dokter dan petugas kesehatan tidak hanya tertular sesuai tugas nasional tetapi juga membawa pulang penularan ke keluarga mereka, termasuk anak-anak. Memperlakukan para martir ini dengan acuh tak acuh adalah penistaan ​​nasional," sambungnya.

Ketegangan antara profesional perawatan kesehatan dan pemerintah India telah meningkat tinggi sejak awal pandemi Covid-19. Pasalnya, dana yang diberikan pemerintah untuk perawatan kesehatan sangatlah minim.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi diketahui hanya menghabiskan 2,66 dolar AS atau setara dengan Rp 40 ribu (Rp 14.800/dolar AS) per warga negara untuk perawatan kesehatan. Itu adalah salah satu angka terendah di dunia.

Alhasil, para tenaga medis mengatakan kurangnya dana membuat mereka sulit menyediakan alat pelindung diri yang akhirnya menjadikan mereka lebih rentan terhadap infeksi.

Padahal, sebelum pandemi Covid-19, India kekurangan 600 ribu dokter dan 2 juta perawat. Sehingga para tenaga medis harus bekerja selama dua pekan berturut-turut tanpa istirahat.

Skema asuransi yang disiapkan untuk keluarga almarhum tenaga medis juga telah terhambat oleh masalah birokrasi dan diduga tidak dibayarkan.

Tenaga kesehatan di seluruh India juga telah melakukan pemogokan rutin atas gaji yang belum dibayar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA