Pemindahan kantor kedutaan menjadi pembahasan dalam panggilan telepon antara Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Minggu (20/9).
Dimuat
Sputnik, Hernandez mengatakan pihaknya dapat membuka kedutaan tahun depan, namun Netanyahu mendesaknya untuk dibuka akhir tahun ini.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Israel yang akan membuka kantor kedutaannya di Tegucigalpa.
"Untuk memperkuat aliansi strategis kami, kami membahas pembukaan kedutaan besar masing-masing di Tegucigalpa dan Yerusalem. Kami berharap untuk mengambil langkah bersejarah ini sebelum akhir tahun," ujar Hernandez dalaam akun Twitter-nya.
Tahun lalu, Honduras telah meresmikan kantor diplomatik yang berfungsi sebagai misi perdagangan di Yerusalem.
Selain Honduras, Netanyahu mengatakan Serbia juga akan menjadi negara Eropa pertama yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Pemindahan atau pembukaan kedutaan besar di Yerusalem merupakan contoh yang dibuat oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pada 2017, Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke sana.
Langkah tersebut kemudian diikuti oleh Guatemala dan Paraguay. Sementara Brasil masih mempelajari kemungkinan pemindahan.
Pemindahan kedutaan ke Yerusalem merupakan sebuah kontroversi karena kota yang dianggap suci tersebut menjadi salah satu sengketa utama antara Israel dan palestina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: