Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hikmahanto Juwana: Tanpa "Invisible Hand", Trump Akan Kalah Dalam Pilpres AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 21 September 2020, 20:09 WIB
Hikmahanto Juwana: Tanpa <i>"Invisible Hand"</i>, Trump Akan Kalah Dalam Pilpres AS
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net
rmol news logo Perhitungan suara pemilu di Amerika Serikat (AS) berdasarkan pada electoral college. Berdasarkan hasil sejumlah survei, kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden tampak lebih unggul daripada petahana, Donald Trump.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tanpa adanya invisible hand atau "tangan tidak terlihat" yang muncul dalam pemilu AS, baik itu dugaan campur tangan maupun isu-isu tertentu, Gurubesar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menyebut, Trump akan kalah.

Pasalnya, walaupun dukungan Trump saat ini mulai mengejar Biden, sulit untuk memenangkan pemilu. Lantaran banyak warga AS yang sudah kecewa dengan gaya kepemimpinan Trump yang cukup rasis dengan supremasi kulit putihnya.

"Menurut saya, kecuali ada tempering teknologi, kalau ada hal-hal yang membuat rakyat AS berubah dalam hitungan hari, itu bisa Trump menang lagi," terangnya dalam diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Trump Vs Biden: Siapa Masa Depan AS?" pada Senin (21/9).

Meski begitu, ia mengatakan, adanya campur tangan asing dalam pemilu AS masih diperdebatkan.

Dugaan Rusia atau Eropa Timur lain bermain dalam pemilu AS 2016 juga bahkan membuat Trump hampir dimakzulkan di Kongres.

"Kembali lagi, kalau semuanya fair, kelihatannya Trump agak repot," lanjut Rekor Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) itu.

Menjelang pemungutan suara pada 3 November sendiri, Hikmahanto mengurai, tampaknya Trump akan mencoba berbagai manuver. Salah satunya yang telah terealisasi adalah normalisasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

Itu dilakukan karena Trump berusaha mengambil hati masyarakat internasional yang kurang puas dengan performanya, di mana ia terus mementingkan AS dibanding membantu dunia.

"Sekarang ini Trump akan mencoba, setidaknya sampai November melakukan manuver-manuver kemudian appealing pemilih AS," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA