Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Politisi: Swiss Tidak Butuh Jet Tempur Yang Mahal, Siapa Musuhnya?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 22 September 2020, 01:22 WIB
Politisi: Swiss Tidak Butuh Jet Tempur Yang Mahal, Siapa Musuhnya?
Jet tempur Eurofighter/Net
rmol news logo Rencana Swiss membeli jet tempur baru untuk menggantikan armada militernya yang sudah tua mendapat kecaman dari rakyatnya. Sejumlah pihak juga ikut menentang agenda yang akan menghabiskan uang miliaran dolar AS itu dengan alasan bahwa Swiss tidak memiliki musuh.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pembelian jet-jet tempur baru itu senilai 6,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 96 triliun, Jumlah yang cukup tinggi dan dinilai sebagai pemborosan untuk membeli jet-jet tempur baru.

Anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat, Priska Seiler Graf, mengatakan rencana itu tidak masuk akal.

"Siapa musuh kita? Siapa yang menyerang negara kecil dan netral ini serta dikelilingi oleh NATO?" kata Priska, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/9).

Wilayah Swiss yang tidak luas dan dapat dilintasi jet supersonik dalam hitungan 10 menit, menambah deretan alaan lainnya, sehingga pesawat canggih tak akan berguna banyak.

Banyak negara lain yang juga tidak memiliki jet tempur, contohnya Irlandia, Malta, dan Luksemburg.

Pemerintah akan menggelar referendum pada 27 September mendatang untuk meminta persetujuan pembelian salah satu dari empat kandidat jet tempur yang akan dibeli pada 2021. Empat jet itu adalah Eurofighter dari Airbus, Rafale dari Dassault Prancis, F/A-18 Super Hornet dari Boeing, atau F-35 Lightning II Lockheed Martin, AS.

Pesawat-pesawat itu akan menggantikan 30 unit F/A-18 Hornets yang sudah tua yang akan berhenti beroperasi pada 2030.

Graf memberikan alternatif jet tempur lebih murah sesuai dengan kondisi Swiss, seperti pesawat latih Leonardo M346.

“Kami butuh pesawat baru, itu tidak masalah. Kami merasa cukup membeli pesawat lebih ringan dan sederhana, itu sudah cukup. Akan lebih baik memiliki Fiat daripada Maserati," katanya, membandingkan dengan merek mobil.

Referendum serupa digelar 6 tahun lalu, di mana publik menolak pembelian jet Gripen dari Swedia.

Anggota parlemen dari Partai Rakyat yang juga mantan pilot angkatan udara, Thomas Hurter, mengatakan Swiss harus melindungi diri tanpa bergantung pada negara lain. Untuk itu peremajaan armada tempur menjadi penting.

“Jika kita tidak mengganti pesawat tua ini, artinya kita tidak punya angkatan udara, tidak ada perlindungan lagi, dan kita tidak mematuhi konstitusi,” ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA