Begitu pesan virtual yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat berpartisipasi dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum PBB ke-75.
Dengan tema
“The Future We Want, the United Nations We Need: Reaffirming Our Collective Commitment to Multilateralism", sidang majelis umum tahun ini ditujukan untuk memetakan jalan menuju masa depan dunia yang lebih baik dan efektif.
Retno menggarisbawahi, ekspektasi dunia terhadap PBB semakin meningkat, untuk dapat perkuat kepemimpinan global dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas. Untuk itu negara-negara harus bekerja sama membangun multilateralisme.
"Without multilateralism, the mighty takes all,†tekan Retno, seperti dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (22/9).
Ada dua hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan multilateralisme. Pertama, PBB harus memberikan dampak nyata dan tidak terjebak pada retorika.
Terkait vaksin, sebagai jangka pendek, PBB harus berupaya menjamin dan memfasilitasi akses kebutuhan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau bagi semua.
Selain itu, PBB harus berupaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi global dan penguatan sistem kesehatan global sebagai jangka panjang.
"PBB harus tetap relevan dan dapat mengantisipasi tantangan mendatang," lanjut Retno pada poin kedua.
Dalam hal ini, ia mengatakan, PBB harus terus memperbaiki diri agar tetap efisien, adaptif dan memiliki kemampuan deteksi dini.
Serangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-75 sendiri digelar secara
hybrid atau campuran dan telah mengesahkan Deklarasi “Peringatan 75 Tahun PBB†yang berisi komitmen langkah kongkrit global untuk ciptakan perdamaian dan kerjasama internasional di berbagai bidang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: