Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kritik Boris Johnson, Theresa May: RUU Pasar Internal Merusak Reputasi Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 22 September 2020, 13:51 WIB
Kritik Boris Johnson, Theresa May: RUU Pasar Internal Merusak Reputasi Inggris
Mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May/Net
rmol news logo Mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May memperingatkan penggantinya, Boris Hohnson terkait dengan RUU Pasar Internal.

May yang saat ini menjabat sebagai backbencher di House of Commons berpendapat, RUU Pasar Internal yang diajukan oleh Johnson merupakan tindakan sembrono dan tidak bertanggung jawab.

“Saya tidak dapat cukup menekankan betapa saya prihatin pemerintah Konservatif bersedia untuk menarik kembali kata-katanya untuk melanggar perjanjian internasional yang ditandatangani dengan itikad baik, dan untuk melanggar hukum internasional,” kata May dalam pidatonya di House of Commons pada Senin (21/9), seperti dikutip dari The Guardian.

Menurut May, RUU Pasar Internal merupakan langkah yang mempertaruhkan integritas Inggris dan dapat merusak reputasi bangsa secara global sebagai penegak hukum.

May juga memperingatkan, RUU tersebut telah melanggar hukum internasional yang akan mempertaruhkan kepercayaan negara lain terhadap pemerintah Inggris dalam negosiasi di masa depan.

Ada beberapa klausul dalam RUU Pasar Internal yang disoroti oleh May, di antaranya klausul 41 hingga 45. Di mana poin-pon tersebut dapat melemahkan dukungan untuk Westminster di Irlandia Utara.

“Hal itu, pada gilirannya akan menyebabkan beberapa komunitas memiliki kemauan yang kurang untuk mempercayai pemerintah Inggris dan itu akan berdampak pada kesediaan orang-orang di Irlandia Utara untuk tetap menjadi bagian dari Inggris,” kata mantan perdana menteri itu.

"Jadi, alih-alih bertindak untuk memperkuat integritas Inggris Raya, dalam upaya untuk berusaha tampak keras di hadapan Uni Eropa, saya pikir pemerintah sedang mempertaruhkan integritas Inggris Raya," sambungnya.

RUU Pasar Internal yang diperkenalkan Johnson dua pekan lalu telah disahkan oleh House of Commons pada Senin lalu.

RUU tersebut mencakup tiga klausul yang akan memberi menteri Inggris kekuatan untuk mengubah atau menolak langkah perdagnagan yang akan diberlakukan pada Januari 2021, setelah berakhirnya periode transisi Brexit. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA