Kurang dari 18 bulan setelah penandatangan kontrak senilai 1,98 miliar dolar AS untuk lima buah pesawat pada 22 Maret 2019 lalu, Inggris segera melakukan pembicaraan dengan perusahaan pesawat itu.
Kementerian Pertahanan mendekati Boeing selama musim panas untuk mengurangi jumlah pesawat dari lima menjadi tiga. Sebab hanya dalam waktu 5 bulan, pengeluaran untuk pembelian pesawat tersebut membengkak mencapai 50 persen, dari total 1,98 miliar dolar AS pada Maret 2019, menjadi 2,68 miliar dolar AS pada nilai tukar per Selasa (22/9).
Koresponden pertahanan
The Times, Lucy Fisher, melaporkan dalam serangkaian Tweet.
“Kementerian Pertahanan menilai dengan mengurangi (tetapi tidak menghapus) pesanan Wedgetail dapat menghemat ratusan juta pound selama 10 tahun, sambil mempertahankan beberapa ratus pekerja terampil,†bunyi cuitan Fisher, dikutip dari
Defense Aerospace.
"Tokoh AS [tidak] senang, setelah Boeing berinvestasi untuk meningkatkan industri Inggris," Fisher mengutip satu sumber yang mengatakan, "Orang Amerika sangat marah tentang hal itu. Ini buruk bagi Boeing, Inggris telah menyambut komitmen yang telah disepakati sebelumnya ketika AS cukup akomodatif dalam mencoba membantu mereka.â€
Wedgetail semula dimaksudkan untuk menggantikan armada enam pesawat Boeing E-3D Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Pesawat AWACS, dua di antaranya secara virtual sudah pensiun dan dianggap sebagai ‘aset jangka panjang yang tidak dapat digunakan’ oleh Angkatan Udara Britania Raya (RAF).
Menurut kontrak 2019, RAF Wedgetail pertama akan beroperasi pada 2023. Pesawat saat ini merupakan kerja sama dengan Australia, Korea Selatan, dan Turki.
"Kompromi masih bisa terjadi di mana Inggris hanya mengurangi pesanan satu per satu, sehingga total menjadi empat jet," tambah Fisher.
Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan "Kami secara teratur mendiskusikan program peralatan dengan mitra kami, terutama dalam hal melakukan penghematan dan pemotongan biaya yang telah disesuaikan."
Sementara juru bicara Boeing menambahkan bahwa, "Kami tidak mengomentari masalah komersial. Namun, Wedgetail adalah pesawat komando dan kendali yang paling canggih, mampu dan dapat diandalkan di dunia. Akan memberi RAF kemampuan tempur tak tertandingi dengan resiko yang sangat rendah."
Pada saat kontrak diumumkan, akuisisi Wedgetail sempat dikritik karena menambahkan pesawat lain ke inventaris RAF yang tidak dapat diisi bahan bakar oleh tanker udara Voyager, yang tidak memiliki boom pengisian bahan bakar garis tengah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: