Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertama Kali, Trump Lewatkan Korea Utara Dalam Pidato Sidang Umum PBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 23 September 2020, 10:36 WIB
Pertama Kali, Trump Lewatkan Korea Utara Dalam Pidato Sidang Umum PBB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net
rmol news logo Untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2017, Donald Trump tidak membahas Korea Utara dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam pidato virtualnya selama tujuh menit pada Selasa (22/9), Trump fokus menyinggung pandemi Covid-19, alih-alih negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara yang macet.

Itu adalah pertama kalinya Trump tidak membahas Korea Utara dalam empat pidatonya di Majelis Umum PBB, seperti dimuat Yonhap.

Pada pidato pertamanya di Majelis Umum PBB, Trump memperingatkan Pyongyang mengenai kehancuran total Korea Utara di tengah ketegangan yang meningkat akibat uji coba nuklir keenamnya pada saat itu. Trump bahkan menjuluki Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sebagai seorang pria roket.

Tahun berikutnya, Trump memuji Korea Utara di tengah hubungan Washington dan Pyongyang yang membaik dan mendesak diselesaikannya negosiasi denuklirisasi.

Kemudian pada 2019, Trump kembali mendesak Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi, dengan mengatakan negara itu akan memiliki potensi tak terbatas untuk berkembang dan makmur setelah itu.

Trump dan Kim sendiri terakhir bertemu pada Juni 2019 di Zona Demiliterisasi yang emmisahkan dua Korea. Namun pertemuan tersebut tidak membuahkan kesepakatan.

Dutabesar AS untuk PBB, Kelly Craft memuji Trump atas keterlibatannya dalam meyelesaikan persoalan dengan Korea Utara meski tidak membahasnya dalam pidato.

"Orang Amerika yang ditawan di Korea Utara telah pulang. Tidak ada uji coba nuklir baru, tidak ada uji coba rudal jarak jauh, penurunan dramatis suhu diplomatik di wilayah tersebut dan pembukaan untuk perjanjian abadi yang membawa perdamaian ke Semenanjung Korea," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA